REKOMENDASI SAHAM

Pilihan Saham Ciamik Pekan Ini, dari Sektor Industri hingga Tambang

CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2023 06:52 WIB
Sejumlah analis memperkirakan saham-saham sektor industri hingga tambang bisa menjadi pilihan investor pada pekan ini. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di level 6.874 pada Jumat (20/1). Indeks saham menguat 55,02 poin atau bertambah 0,81 persen dari perdagangan sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, IHSG menguat empat kali dan melemah satu kali. Secara akumulatif, perdagangan menguat 3,51 persen. Tercatat, investor asing melakukan beli bersih (net buy) Rp310,44 miliar.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengungkapkan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 11,20 persen menjadi Rp10,24 triliun dari Rp11,53 triliun pada pekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar bursa tercatat meningkat 3,05 persen menjadi Rp9.462 triliun dari Rp9.182 triliun pada pekan sebelumnya.

"Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 1,25 persen menjadi 1.095.938 transaksi selama sepekan dari 1.109.809 transaksi pada sepekan sebelumnya," papar Yulianto dikutip dari situs IDX, Jumat (20/1).

Associate Director PT Universal Broker Indonesia Sekuritas Hadrian Maynard Taslim memperkirakan IHSG sepekan ke depan akan terkoreksi sesaat kemudian kembali menguat.

Menurutnya, IHSG akan menguji level support 6.760 untuk kembali menguat kembali dengan area resistance di level 6.953 untuk diuji.

"IHSG sepekan ke depan akan cenderung koreksi sehat lalu menguat. Koreksi sehat cenderung terjadi setelah IHSG menguat 7 hari berturut-turut dengan level support area 6.760," kata Hadrian ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (23/1).

Ia mengungkapkan sejumlah sentimen yang akan memengaruhi pergerakan pasar modal. Dari dalam negeri sentimen kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 5,75 persen menjadi angin segar. Sebab, suntikan modal asing terlihat makin meningkat pada pekan lalu.

Faktor lain mendukung IHSG berpotensi bisa menguat kembali adalah data inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada akhir 2022 tercatat sebesar 5,51 persen year-on-year. Angka ini lebih rendah dari perkiraan konsensus sebesar 6,5 persen, pada penyesuaian harga BBM bersubsidi pada September 2022.

Sementara, sentimen dari luar negeri adalah penurunan permintaan batu bara karena libur Imlek sebagian besar warga di China hingga 27 Januari 2023.

"Sentimen lain di sektor batu bara adalah cuaca yang lebih hangat di Eropa juga menjadi sentimen pelemahan harga batu bara," ucapnya.

Hadrian menyarankan pada investor untuk mengurangi porsi saham yang berkaitan dengan harga batu bara karena cenderung fluktuatif melemah. Selain itu, menurutnya para investor disarankan untuk bijak mengatur komposisi portofolio dan disiplin dengan rencana investasi yang dimiliki.

Hadrian menilai sektor yang masih berpotensi menguat adalah industri dan infrastruktur, sebab pekan kemarin masih berada dalam kondisi underweight. Sementara, untuk sub-sektor energi, komoditi seperti emas, nikel, dan timah masih layak dilihat.

Ia merekomendasikan emiten PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebab telah rebound dari level support-nya. Menurutnya, emiten ini layak dibeli saat harganya sedang lemah (buy on weakness) di rentang 1.560-1.600. Ia memperkirakan level support berada di 1.440 dengan target di 1.750-1.800.

Kemudian, PT Astra International Tbk (ASII) juga disarankan sebab telah berhasil melewati level MA50 dan garis resistance-nya. Hadrian menyarankan investor untuk trading buy emiten ini di area 5.800-5.900.

Selain itu ia juga merekomendasikan investor untuk trading buy emiten TKIM dengan area 7.000-7.200.

Analis Pasar Modal Oktavianus Audi memperkirakan bursa saham bakal bergerak terbatas dengan kecenderungan menguat. Menurutnya, posisi perdagangan pada pekan lalu telah menunjukkan IHSG berada dalam zona jenuh beli setelah penguatan sepekan terakhir. Untuk itu, IHSG akan menguji resistance di level 6.900.

"Jika breakout akan membuka penguatan berlanjut menuju resistance 6.970-7.000. Support saat ini berada di level 6.760 atau MA20," kata Audi.

Sentimen yang berasal dari dalam negeri adalah rilis data uang beredar (M2) Desember lalu diperkirakan masih tumbuh positif. Hal ini seiring dengan pertumbuhan kredit yang menguat 11,36 persen (year-on-year) pada Desember 2022. Audi menilai optimisme ini memberikan sentimen baik untuk pasar karena pertumbuhan yang menggambarkan tingkat kepercayaan tinggi terhadap ekonomi.

Lebih jauh, perkiraan rilis laporan keuangan Q4 dari beberapa emiten perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) diperkirakan akan mengalami kenaikan laba dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ini akan memberikan sentimen positif khususnya terkait dengan sentimen dividen yang akan dibagikan nantinya," tuturnya.

Sedangkan, sentimen dari luar negeri yang akan berpengaruh adalah rilis PDB kuartal keempat Amerika Serikat yang diperkirakan turun menjadi 2,6 persen (Quarter-on-Quarter) dari sebelumnya 3,2 persen. Bahkan, AS sempat masuk dalam resesi pada semester pertama 2022.

"Hal ini merupakan sentimen negatif jika data menunjukkan lebih rendah dari perkiraan karena menggambarkan perlambatan ekonomi yang terjadi," kata Audi.

Melihat berbagai sentimen ini, investor perlu mencermati pergerakan IHSG pekan ini. Sebab, jika kenaikan tertahan di level 6.900, maka bisa diantisipasi terjadinya pelemahan dari aksi profit taking. Ia menilai indikator William %R menunjukkan IHSG saat ini masuk dalam zona jenuh beli atau overbought.

Ia merekomendasikan sektor keuangan dan ritel akan mengalami penguatan. Termasuk sektor energi di beberapa komoditas tertentu.

Audi memilih tiga emiten andalan yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk trading buy di rentang 2.200-2.520. Kemudian, emiten OT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) juga dipilih untuk trading buy dengan range 424-530.

Tak hanya itu, PGAS juga dipilih untuk trading buy di rentang 1.550-1.710. Sebab, PGAS diperkirakan akan melanjutkan penguatan dengan berhasil keluar dari zona oversold pekan lalu.



(cfd/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK