Setelah terus tertekan beberapa waktu lalu, pasar kripto kini mulai beranjak bangkit. Kinerjanya akhir-akhir ini terpantau cemerlang, seiring dengan berkurangnya tekanan di pasar keuangan global.
Melansir data dari CoinMarketCap dalam sepekan terakhir hingga Kamis (26/1), Bitcoin dan Ethereum terpantau masih menghijau.
Bitcoin tercatat meningkat 11,77 persen, dan Ethereum naik 6,35 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara sepanjang Januari, Bitcoin melesat sebesar 42,45 persen, dan Ethereum 34,6 persen.
Kondisi tersebut tentunya menjadi salah satu alasan kripto tetap diminati investor. Selain itu, volatilitas pada aset kripto juga menjadi salah satu daya tarik bagi investor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain volatilitas dan potensi cuan, investor juga tertarik pada instrumen ini karena tren harga, kesehatan proyek dari aset kripto, hingga komunitas. Maka wajar jika jumlah investor kripto setiap tahunnya terus meningkat.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat investor baru kripto pada 2022 sebesar 5,46 juta orang. Sehingga saat ini diperkirakan ada 16,7 juta investor kripto di tanah air.
Di tengah peluang investasi yang sangat menarik tersebut, tentunya asas kehati-hatian (prudent) tetap harus dijunjung. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memilih platform jual beli aset kripto yang legal dan berizin dari Bappebti.
Salah satu pilihan platform investasi kripto yang bisa digunakan yakni Ajaib Kripto. Di sini, investor dapat melakukan jual beli aset kripto dengan transaksi yang mudah dan aman, karena telah memperoleh izin dari Bappebti.
Melalui Ajaib Kripto, investor bisa menemukan berbagai jenis aset kripto, termasuk aset kripto blue chip. Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan, crypto blue chip merupakan aset kripto yang memiliki reputasi dan fundamental yang baik, likuiditas yang tinggi, dan kapitalisasi pasar yang besar.
Menurutnya, aset kripto blue chip memiliki fundamental yang kuat sehingga memiliki pengaruh yang signifikan dalam pasar aset kripto karena berpotensi akan lebih tahan ketika pasar sedang crash.
"Secara singkat, crypto blue chip adalah aset kripto yang sudah sangat mapan dan unggul diantara aset kripto lainnya," ujar Panji dalam keterangan resmi, Kamis (26/1).
Meski demikian, Panji mengingatkan walaupun aset kripto blue chip memiliki keunggulan namun tetap ada potensi risiko kerugian. Untuk itu, investor harus cermat dan teliti dalam memilih aset kripto yang ingin investasikan.
"Walau memilih aset kripto blue chip dalam portofolio, perlu diingat tetap ada potensi kerugian karena fluktuasi harga. Untuk itu, investor tetap harus cermat dalam memilih setiap aset kripto, termasuk memanfaatkan fitur Stop Loss di Ajaib Kripto," kata Panji.
Dengan begitu, investor pun tidak akan mengalami kerugian yang terlalu besar, dan bisa mempertahankan uang yang sudah diinvestasikan. Fitur Stop Loss bisa digunakan saat Trailing Stop Loss, atau biasa disebut sebagai Protect Stop.
Panji memaparkan, fitur Stop Loss juga dapat membantu investor untuk manajemen risiko, karena akan membantu investor untuk melakukan trading dengan lebih efektif. Fitur ini sendiri dapat diaktifkan ketika membeli sebuah aset kripto.
Investor hanya perlu memilih opsi Stop Loss saat mengisi harga beli, kemudian mengisi harga dan persentase stop loss. Setelah semua sesuai, pilih aktifkan dan selesaikan transaksi.
Bagi investor pemula maupun calon investor, Panji menyebutkan, saat ini ada dua Aset Kripto blue chip yang bisa dilirik dan dibeli melalui Aplikasi Ajaib Kripto, yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Bitcoin merupakan pelopor aset kripto di dunia dan menjadi yang pertama dalam menerapkan konsep blockchain yang terdesentralisasi. Sejak hadir di 2009, Bitcoin sudah mengalami fluktuasi harga yang signifikan.
"Bitcoin masih terbilang baru dibandingkan jenis aset lainnya dan saat ini teknologi nya masih terus dalam tahap pengembangan dan penyempurnaan. Meskipun begitu, Bitcoin tetap mendapatkan kepercayaan publik karena memiliki whitepaper dengan tujuan yang jelas," kata Panji.
Sementara Ethereum menduduki posisi kedua dari segi nilai kapitalisasi pasar sejak diluncurkan di 2015 lalu. Ethereum juga memiliki proyek menggunakan teknologi terbaru dengan tingkat penggunaan yang lebih luas dari Bitcoin, sehingga patut menjadi aset kripto blue chip.
Ethereum digadang-gadang sebagai induk para altcoin memiliki sekitar 70 persen altcoin di pangsa pasar aset kripto yang menggunakan jaringan Ethereum.
"Ethereum terus melakukan upgrade untuk menciptakan teknologi yang lebih canggih. Seperti project The Merge, dengan mengubah sistem kerjanya dari Proof of Work (PoW) menjadi Proof of Stake (PoS) membuat blockchain Ethereum diharapkan akan menjadi lebih efisien, berkelanjutan, dan terukur," kata Panji.