
BPS: Inflasi Januari Capai 5,28 Persen Imbas Harga Makanan dan Rokok

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 5,28 persen (year on year/yoy) pada Januari 2023. Pemicu utama inflasi pada Januari adalah kenaikan harga makanan hingga rokok kretek filter.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan untuk inflasi bulanan mencapai 0,34 persen. Ia mengatakan inflasi terjadi karena kenaikan berbagai harga bahan pokok di Tanah Air.
"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar itu berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sedangkan kelompok andil deflasi adalah transportasi. Secara month to month, andil terbesar berasal dari beras, cabai merah, ikan segar, cabai rawit, dan rokok kretek filter," katanya dalam konferensi pers, Rabu (1/2).
Menurutnya, dari komoditas penyumbang inflasi tersebut, terbesar ada pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni 0,16 persen dengan andil 0,3 persen.
Berdasarkan provinsi, secara month-to-month, inflasi terjadi di 80 kota sementara 10 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pulau Sumatra berada di Kota Gunungsitoli dengan 1,87 persen.
Lalu, di Kalimantan tertinggi ada di Kota Singkawang sebesar 0,45 persen.
Kemudian, inflasi di Jawa tertinggi ada di Cirebon sebesar 1,17 persen. Inflasi di Bali Nusa Tenggara tertinggi ada di Waingapu sebesar 1,16 persen.
Selanjutnya, inflasi di Sulawesi tertinggi ada di Luwuk sebesar 0,74 persen. Lalu, di Maluku dan Papua inflasi tertinggi ada di Sorong sebesar 0,96 persen.