
Bed Bath & Beyond Kembali Tutup 87 Gerai

Perusahaan ritel asal Amerika Serikat (AS), Bed Bath & Beyond, kembali menutup ratusan gerainya untuk menghindari jurang kebangkrutan. Kali ini, 87 toko bakal ditutup.
Sebelumnya, pada Agustus 2022, perusahaan mengumumkan bakal menutup sebanyak 150 toko. Penutupan toko terbaru ini termasuk ada lima lokasi buybuy Baby dan 49 toko Harmon Face Value yang menjual kosmetik. Lalu ditambah beberapa toko bermerek andalan perusahaan.
"Saat kami terus bekerja dengan penasihat kami untuk mempertimbangkan berbagai jalur, kami menerapkan tindakan untuk mengelola bisnis kami seefisien mungkin," kata juru bicara Bed Bath and Beyond kepada CNN yang dikutip pada Kamis (2/2).
Seorang juru bicara perusahaan, pada Rabu (1/2) malam, juga mengkonfirmasi bahwa mereka telah melewatkan pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada 1 Februari 2023, dan akan memasuki masa tenggang selama sebulan.
Dalam hal ini, jika perusahaan tidak juga membayar utang selama masa tenggang, maka akan dianggap gagal bayar.
"Kami berkomitmen untuk memperbarui semua manajemen kami dan memperbaikinya," kata juru bicara itu.
Namun, juru bicara tersebut tidak mengkonfirmasi jumlah utang Bed Bath and Beyond. Kendati, Wall Street Journal sebelumnya melaporkan Bed Bath and Beyond gagal membayar lebih dari US$28 juta untuk tiga tahap wesel dengan total sekitar US$1,2 miliar yang jatuh tempo pada 1 Februari.
Didirikan pada 1971, Bed Bath & Beyond memiliki 953 toko tersisa sampai Februari tahun lalu dan sejak saat itu mengumumkan rencana untuk menutup lebih dari 200 toko tambahan.
Penutupan tersebut tidak hanya mengurangi jumlah karyawan dan biaya gaji, tetapi juga biaya sewa yang harus dibayar. Dengan langkah ini, biaya sewa toko perusahaan berhasil turun 36 persen.
[Gambas:Video CNN]