PT Maswindo Bumi Mas milik crazy rich Surabaya Aswin Yanuar menuai protes dari kliennya di media sosial. Pasalnya, perusahaan ini dinilai lalai melaksanakan kewajibannya.
Pengacara sekaligus kuasa hukum korban Maswindo, Sapto Dewi Trianawati mengaku terdapat 39 kepala cabang mitra Maswindo yang melaporkan perusahaan itu ke Bareskrim per 16 Desember 2022.
"Saya saat itu mengajak klien-klien saya lapor di posisi 39 kepala cabang, belum ada konsumen, di 16 Desember 2022. Dengan 39 cabang itu, nominal kerugian capai Rp 29 miliar," kata Yana dilansir dari detikcom, Rabu (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak selang lama, kini jumlah kliennye bertambah menjadi 59 orang dan 7 di antaranya adalah konsumen Maswindo. Keluhan itu beragam, mulai dari rumah yang sama sekali belum dikerjakan, proyek mandek, hingga refund yang tak kunjung cair.
Keluhan dari klien PT Maswindo itu memenuhi sosial media Aswin. Bahkan, di forum internet seperti Quora dan Facebook juga banyak konsumen menceritakan keluhannya pada PT Maswindo Bumi Mas.
Lalu siapa sebenarnya Maswindo Malang Batu?
Berdasarkan situs resmi PT Maswindo Malang Batu, disebutkan perusahaan ini bergerak di bidang properti dan jasa konstruksi yang berlokasi di Surabaya-Sidoarjo. Perusahaan ini berdiri sejak 2016, dan mengklaim telah memiliki berbagai jenis usaha dan anak perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Sampai saat ini memiliki berbagai jenis usaha dan anak perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia dan mandiri secara finansial," dikutip dari situs Maswindo.
Aswin dan PT Maswindo mulai dikenal sejak sering melakukan renovasi gratis dan dijadikan konten media sosial. Pria yang memiliki rumah seluas seribu meter persegi dan dilapisi emas serta swarovski ini dulunya adalah tukang gorengan.
Dalam acara crazy rich TransTv, dikatakan bahwa Aswin memiliki total aset dan kekayaan hingga ratusan miliar rupiah. Dikatakan juga bahwa saat ini dirinya sudah memiliki sekitar 500 anak perusahaan dan 500 ribu karyawan.
Dalam akun instagram @ptmaswindobumimas yang diunggah 16 Oktober 2022, Aswin menjelaskan perusahaannya telah menyelesaikan 14 ribu proyek hunian.
Sedangkan, soal keluhan pembeli, ia mengatakan 700 di antaranya meminta refund, dan 300 lainnya melanjutkan proyek.
Menurutnya, dari 700 orang yang meminta refund hanya tersisa 180 orang senilai Rp30 miliar. Aswin pun mengaku telah menyelesaikan refund sebesar Rp48 miliar.
"Lanjut proyek ini sampai selesai kurang lebih Rp13 miliar-Rp18 miliar. Ini yang sudah kita selesaikan (14 ribu). Ini saya bicara by data, yang mau tahu aslinya silakan datang ke kantor pusat. Kalau mau menyenangkan 15 ribu orang otomatis nggak bisa, kan nggak semua klien itu puas, atau selesai. Mungkin ada kendala-kendala," kata Aswin dalam video itu.