DPR soal Kriteria Calon Gubernur BI: Harus Mendekati Sempurna
Komisi XI DPR RI angkat suara soal pemilihan calon gubernur Bank Indonesia (BI) baru, mulai dari waktu pemilihan hingga kriteria yang diklaim harus mendekati sempurna.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga usai menentukan Deputi Gubernur BI yang baru, Filianingsih Hendrata, setelah melalui fit and proper test.
"Kalau bicara jujur, saya tidak mau mendahului, yang dicari ini yang berkapasitas mendekati kesempurnaan. Tidak lagi yang sekadar in box, ini sudah harus berpikir out of the box," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (13/2).
"Kalau saya sebut mendekati malaikat, tidak baik, tidak ada manusia yang seperti itu. Tapi yang mendekati kesempurnaan. Tidak boleh gegabah, terpancing, emosional, dan tidak boleh berpikir jangka pendek. Ini yang kami harapkan pemerintah mengajukan yang terbaik," sambung Eriko.
Eriko mengatakan gubernur BI yang baru mengalami tantangan berbeda. Pasalnya, ada ancaman pelemahan ekonomi dunia, banyak dugaan resesi, hingga kenaikan inflasi yang begitu tinggi.
Komisi XI meyakini bahwa pemerintah tidak akan coba-coba dalam mengajukan nama calon gubernur BI baru. Eriko meminta pemerintah mengajukan terbaik dari yang terbaik, mumpuni, mempunyai kapabilitas dan kapasitas menghadapi tantangan global, inflasi, dan situasi yang tidak mudah.
"Batasnya tiga orang. Boleh satu, dua, tiga orang. Kalau satu orang tentu kami hanya menerima atau tidak. Kalau dua orang tentu kami harus memilih satu di antara dua. Kalau tiga orang tentu kami juga harus memilih satu di antara tiga," jelasnya.
Lihat Juga : |
Kendati, Eriko mengatakan DPR belum menerima surat presiden (surpres) soal siapa nama calon gubernur BI. Ia mengharapkan mendekati akhir Februari 2023 surpres sudah diterima.
Kemudian, satu bulan setelah surpres diterima, DPR akan segera menentukan gubernur BI baru. Namun, Eriko mengatakan Komisi XI tidak bisa buru-buru. Pasalnya, ada masa reses mulai 16 Maret mendatang.
"Tidak bisa mundur. Apapun harus kami lakukan. Sama seperti hari ini (pemilihan deputi gubernur BI), apa yang harus kami tunda? Kami sepakat dengan pemerintah bahwa yang diajukan itu terbaik dari yang terbaik," tandasnya.
Tak jauh beda, Wakil Ketua Komisi XI Amir Uskara mengaku tidak bisa menyebut nama calon orang nomor satu BI itu karena surpres belum diterima.
Kepemimpinan Perry Warjiyo sebagai orang nomor satu di bank sentral Indonesia memang bakal berakhir pada Mei 2023 setelah menjabat sejak 23 Mei 2018 lalu. Namun, belum ada nama masuk dari Presiden Jokowi.
Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa disebut masuk dalam bursa calon orang nomor satu bank sentral. Selain keduanya, ada juga nama Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti yang muncul sebagai pengganti sang bos.