Nigeria 'Memanas', Uang Tunai Langka dan Antrean di ATM Mengular

CNN Indonesia
Rabu, 15 Feb 2023 12:15 WIB
Situasi Nigeria kacau karena stok uang tunai langka di tengah tinggi permintaan cash. Warga mengamuk bahkan menginap di luar bank demi dapat cash.
Situasi Nigeria kacau karena stok uang tunai langka, padahal permintaan cash tinggi. Warga mengamuk bahkan menginap di luar bank demi dapat cash. Ilustrasi. (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Situasi Nigeria tengah kacau lantaran stok uang tunai langka. Bank-bank tidak punya pasokan mata uang Nigeria, naira, padahal permintaan cash tinggi.

Warga cemas, mengamuk, bahkan menginap di luar bank demi mengantre agar esoknya menjadi orang pertama yang bisa memperoleh uang tunai begitu mesin ATM diisi. Fenomena ini menjadi pemandangan umum di luar bank-bank beberapa waktu belakangan.

Kekacauan bermula saat Bank Sentral Nigeria (BCN) akan menerbitkan uang kertas baru yang diumumkan Oktober 2022, serta mendorong warga menyetor uang lamanya di bank.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CBN juga ingin meredakan pemalsuan uang, serta mempromosikan masyarakat agar beralih menjadi less cash society. Bank Sentral mengatakan uang kertas baru akan mulai beredar pada 15 Desember 2022, serta uang lama berhenti menjadi alat pembayaran yang sah pada akhir Januari 2023.

Realitanya, uang baru belum beredar banyak sementara warga tidak bisa memperoleh cash untuk membayar kebutuhan sehari-hari. Mereka bahkan tidak bisa menarik tunai uang gajinya. Ini di luar ekspektasi CBN.

Beberapa warga memang telah menggunakan pembayaran digital, tetapi jumlahnya sedikit. Mayoritas orang masih sangat bergantung pada uang tunai.

Para analis menilai infrastruktur pendukung sistem digital tak cukup kuat.

"Bank-bank Nigeria tidak memiliki kapasitas atau struktur untuk membuat pembayaran digital bekerja dengan lancar," kata ekonom SPM Professionals Paul Alaje kepada BBC.com, Selasa (14/2).

Ekonom lainnya, Yemi Makinde, menyebut pemerintah telah mencoba untuk mengubah negara menjadi less cash selama berabad-abad, tetapi saat ini bukan waktu yang tepat.

"Niatnya bagus, tapi tidak layak, sistem perbankan belum siap dan Nigeria hanya terbiasa dengan uang tunai," ujarnya.

Di tengah langkanya uang tunai, muncul pula isu penimbunan yang dilakukan pihak bank. Pasalnya, hingga kini bank-bank masih mengedarkan uang lama.

Selain itu, Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan Nigeria menggerebek beberapa cabang bank dan menangkap manajer yang dituduh menimbun uang kertas baru daripada memasukkannya ke dalam mesin ATM untuk memasok kebutuhan nasabah.

"Bank-bank tidak melakukan tugasnya dengan baik dalam mendistribusikan uang. Manajer bank menyisihkan banyak uang untuk orang-orang yang memiliki koneksi dan untuk orang kaya, menyalahgunakan kebijakan bank sentral," imbuh Makinde.

Gubernur CBN Godwin Emefiele mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk memasukkan lebih banyak mata uang baru ke perbankan untuk meredakan situasi.

Untuk mengatasi kekacauan ini, Mahkamah Agung juga turun tangan dan memerintahkan agar tenggat waktu penyerahan uang kertas lama diperpanjang. Namun, instruksi ini tidak banyak berpengaruh.

[Gambas:Video CNN]

(pta/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER