Akhiri Rapat di India, Menkeu G20 Beda Pendapat soal Perang Ukraina

Menteri keuangan (menkeu) negara anggota G20 tak sependapat soal perang Ukraina-Rusia dalam pertemuan pertama di India pada Sabtu (25/2).

Dikutip dari Antara, India harus merilis risalah pimpinan dan dokumen hasil konferensi alih-alih membuat pernyataan bersama setelah pertemuan tersebut di Bengaluru.

Mayoritas negara anggota sangat menyesalkan agresi Rusia di Ukraina. Mereka menuntut penarikan pasukan Rusia secara menyeluruh dan tanpa syarat. Namun, hal itu tidak disetujui Rusia dan China.

Selain itu, negara anggota juga menekankan perang di Ukraina membuat warga menderita dan memperburuk perekonomian global yang sudah rentan.

Pada KTT G20 di Indonesia tahun lalu, perbedaan pendapat serupa mengenai perang Ukraina juga terjadi.

Kementerian Keuangan India menyatakan risalah dan dokumen hasil pertemuan itu adalah pencapaian besar yang dibuat G20 selama diketuai India.

Selain perang Ukraina, para menkeu G20 juga membahas soal krisis utang global, reformasi Bank Pembangunan Multilateral, iklim keuangan, cara dunia mendekati masalah mata uang kripto, infrastruktur digital publik, inklusi keuangan, pembiayaan kota masa depan dan perpajakan.

Risalah dan dokumen itu juga menyatakan kesedihan negara G20 atas hilangnya nyawa dengan tragis dan kehancuran di wilayah timur laut Turki akibat gempa dahsyat pada 6 Februari lalu, dan menyampaikan solidaritasnya kepada masyarakat Turki dan Suriah.

'Kami sampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berduka. Kami menghargai bantuan kemanusiaan yang diberikan dan meminta negara-negara anggota dan lembaga-lembaga multilateral untuk terus menyediakan segala bantuan yang dibutuhkan untuk pemulihan dan pembangunan," kata para menteri keuangan G20 itu.