Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti jarak perumahan warga dengan depo Pertamina Plumpang usai insiden kebakaran yang menewaskan belasan warga pada Jumat (3/3) malam.
Erick mengatakan ada sejumlah objek vital seperti depo yang terlalu dekat dengan warga, sehingga Kementerian BUMN akan mengkaji ulang penempatannya.
"Saya rasa tidak hanya kilang, tetapi juga pupuk yang saya tinjau Sumatera Selatan itu, buffer antara titik keamanan dan tentu titik masyarakat masih terlalu dekat," kata Erick di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick berkata pihaknya akan membenahi zonasi perumahan warga di sekitar objek vital, bukan hanya milik Pertamina, tetapi juga BUMN lainnya.
Dia berharap warga mengerti dengan langkah ini, terutama mengingat risiko bahayanya.
"Hal yang kita ingin bersama dan solusi, supaya masyarakat mengerti kawasan itu tidak aman. Jangan ditinggalkan kembali," ucapnya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara, Jumat (3/3). Kebakaran merembet ke perumahan warga di RW 1 dan RW 9 Kelurahan Rawa Badak Selatan.
Hingga saat ini, ada 16 yang meninggal dunia akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang, sementara korban luka sekitar 50 orang.
Jarak antara perumahan warga dan depo sendiri hanya dipisahkan satu ruas jalan dan dibatasi tembok.
Mengutip situs Pertamina Patra Niaga, Integrated Terminal Jakarta atau depo Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia.
Terminal ini menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina.
(skt/vws)