Sebagian pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara meninggalkan posko pengungsian pada Sabtu (4/3) pagi untuk mengecek kondisi rumahnya. Kondisi di Kantor PMI pun cukup lengang.
"Kondisi pengungsian di PMI Kota Jakarta Utara sudah mulai berkurang karena beberapa pengungsi sudah kembali ke rumahnya untuk melihat kondisi rumahnya, apakah mereka masih terbakar atau tidak, atau ada yang terbakar atau tidak," kata Heri Asmedi Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Jakut, di kantor Sabtu (4/3).
"Ketika memang nanti rumahnya ada yang rusak di sana, mereka akan kembali lagi untuk mengungsi di sini," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Sabtu (4/3) pagi, sejumlah tenda di posko pengungsian di Kantor PMI Jakut tampak lengang.
Heri menambahkan kondisi cuaca yang saat ini kurang begitu baik mungkin mengharuskan pengungsi untuk dipindahkan ke dalam Gedung PMI. Pasalnya, jalanan di sekitar Kantor PMI Jakut kerap digenangi air jika hujan turun.
"Kalau untuk pengungsi mereka yang di tenda-tenda depan PMI ini kalau nanti akan hujan kita ada ruang di atas di lantai 3 untuk kapasitas 100 orang, nanti kita akan dorong mereka untuk ke atas," terang Heri.
"Karena memang daerah sini di depan markas ini kalau hujan suka ada genangan air," imbuhnya.
Sebanyak 579 orang mengungsi yang tersebar di enam titik. Selain markas PMI Jakarta Utara, para pengungsi juga berada di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, Kantor Sudinakertrans dan Energi Jakarta Utara, gedung Golkar di Tugu Utara, dan Madrasah Ash Shalihin di Tugu Utara.
Di Kantor PMI Jakut sendiri awalnya terdapat 349 pengungsi, tetapi data terkini menyebut hanya tersisa 106 pengungsi.