Pertamina Gandeng Chevron Kembangkan Teknologi Carbon Capture Storage

Pertamina | CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2023 20:25 WIB
Pertamina bekerja sama dengan Chevron New Energies untuk pengembangan carbon capture storage and carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) di Kaltim.
Pertamina bekerja sama dengan Chevron New Energies untuk pengembangan carbon capture storage and carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) di Kaltim. (Foto: Arsip Pertamina)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) dan Chevron New Energies International Pte. Ltd. (Chevron New Energies) menjalin kerja sama untuk pengembangan teknologi carbon capture. Kerja sama ini ditandai melalui penandatanganan Joint Study Agreement (JSA) di sela-sela CERAWeek 2023.

Dalam acara CERAWeek 2023, para pemimpin Chevron dan Pertamina bersama-sama dengan pejabat pemerintah, pakar, akademisi, inovator teknologi, dan pemimpin keuangan mengeksplorasi ide dan solusi dengan tema 'Navigating a Turbulent World: Energy, Climate and Security'.

Hadir dalam penandatanganan JSA, SVP Riset dan Teknologi Pertamina, Oki Muraza, dan Chris Powers, VP CCUS untuk Chevron New Energies. Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), Arifin Tasrif dan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat penandatanganan itu, kedua pihak akan mengkaji kelayakan carbon capture storage and carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) di Kalimantan Timur.

Oki menerangkan, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung Pemerintah Indonesia mencapai target net zero emission pada tahun 2060.

"Kesepakatan dengan Chevron New Energies ini sangat positif dan menunjukkan keseriusan Pertamina dalam menindaklanjuti rencana program transisi energi dan dekarbonisasi," ujar Oki dalam keterangan tertulis Pertamina, Selasa (7/3).

Adapun JSA ini merupakan kesepakatan kedua antara Chevron dan Pertamina. Kesepakatan pertama diumumkan dalam perhelatan B20 di Bali pada November 2022 lalu.

Dalam kesepakatan pertama itu, Chevron New Energies, Pertamina Power Indonesia, dan Keppel Infrastructure menjajaki pengembangan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau dengan menggunakan energi terbarukan di Indonesia.

Chris Powers mengatakan, kesepakatan baru yang diteken ini akan menjadi momentum bagi Indonesia untuk merealisasikan target energi di masa depan yang rendah karbon.

"Kami memiliki kemampuan yang unik dan pemahaman mendalam tentang geologi Indonesia untuk mendukung pemanfaatan CCS/CCUS. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan kolektif kita untuk membuka peluang baru bagi Indonesia," ujar Chris.

Mengenai kerja sama ini, Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengapresiasi kedua perusahaan energi tersebut yang konsisten mendukung target net zero emission Indonesia tahun 2060. Menurut Arifin, pemerintah mendukung penuh kemitraan Chevron dan Pertamina ini.

Dia menjelaskan, kerja sama dalam pengembangan CCS/CCUS ini merupakan inisiatif yang sangat penting bagi agenda pemerintah dalam program dekarbonisasi. Menurutnya, kemitraan ini akan berkontribusi dalam menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai tujuan transisi energi Indonesia.

"Pemerintah telah menyelesaikan harmonisasi regulasi CCS/CCUS yang kami harap akan dapat mendorong pengembangan lebih banyak lagi proyek-proyek CCS/CCUS di seluruh Indonesia. CCS/CCUS akan menjadi jembatan yang dapat menjamin pertumbuhan industri Indonesia sekaligus memastikan emisi karbon terkunci dengan baik," ujar Arifin.

(osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER