Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan melakukan automatic adjustment (AA) atau pemblokiran anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) sementara sebesar 5 persen atau mencapai Rp50,2 triliun.
Isa mengatakan kebijakan itu sudah dilakukan sejak pandemi 2020 lalu. Bedanya, AA saat pandemi dilakukan dengan memotong anggaran, sedangkan AA tahun ini diminta untuk menahan atau tidak membelanjakan anggaran itu.
"AA memang kami introduce saat pandemi kemarin, ini tahun ketiga dari pandemi, tapi beda dengan cara kita yang disebut refocusing pada tahun pertama dan kedua. Refocusing pada dasarnya benar-benar memotong anggaran K/L ditarik ke bendahara umum untuk yang lain," jelasnya di Kemenkeu, Selasa (7/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Untuk tahun ini) kita hanya minta mereka tahan diri dulu jangan buru-buru belanja , karena kita mesti harus mengantisipasi ketidakpastian yang terjadi. Tahun lalu kita sudah menyampaikan, tahun ini juga, setidaknya sampai semester pertama tahun ini dulu. Kalian jangan bernafsu belanja," ujarnya.
Menurutnya, pemberlakuan AA bisa memberikan pembelajaran yang baik bagi para K/L.
Sebab, mereka dapat memilih belanja yang lebih penting harus didahulukan. Sementara untuk program atau kegiatan yang tidak atau belum penting, untuk tidak dilaksanakan di awal tahun anggaran.