REKOMENDASI SAHAM

Pilihan Saham Cuan Pekan Ini, Sektor Energi-Konsumer Diramal Kinclong

CNN Indonesia
Senin, 13 Mar 2023 07:35 WIB
Analis merekomendasikan sejumlah saham yang berpotensi hijau pekan ini. Berikut rekomendasinya.
Analis merekomendasikan sejumlah saham yang berpotensi hijau pekan ini. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 34,49 poin atau minus 0,51 persen ke level 6.765 pada perdagangan pekan lalu. Investor asing mencatat beli bersih (net buy) Rp359,98 miliar selama sepekan.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham tercatat menguat dua kali dan melemah tiga kali. Secara total, performa indeks saham melemah 0,71 persen.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan rata-rata nilai transaksi harian bursa menurun 18,98 persen menjadi Rp8,74 triliun dari Rp10,79 triliun pada pekan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa juga menurun 1,49 persen dalam sepekan dari 1.093.950 transaksi menjadi 1.077.630 transaksi.

Penurunan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi bursa menjadi 14,644 miliar saham dari 16,726 miliar saham pada pekan sebelumnya atau ambles sebesar 12,45 persen.

"Kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan 0,67 persen menjadi Rp9.388 triliun dari Rp9.451 triliun pada pekan sebelumnya," tuturnya seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (10/3).

Pelatih investasi saham dan derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda memperkirakan pergerakan IHSG pekan ini masih melemah. Rentang pergerakan di level support 6.556 dan resistance 6.921.

Hary menilai testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell di Kongres AS pada 7 dan 8 Maret lalu memberikan sinyal bahwa mereka akan kembali menaikkan suku bunga acuan. Sikap The Fed mempertahankan suku bunga tinggi ini merespons sinyal inflasi Januari 2023 yang masih tinggi.

Ia juga menyoroti dua korban teranyar kebijakan ketat The Fed, yakni bank kripto Silvergate Capital dan Silicon Valley Bank yang getol memberikan pinjaman serta permodalan untuk startup AS. Kedua bank tersebut kompak mengumumkan bangkrut.

"Ini adalah kesempatan karena justru ketika terjadi koreksi maka investor bisa mengoleksi saham dengan fundamental kuat pada harga murah. Khusus bagi trader, tunggu sampai koreksi selesai dan mulai bullish (menguat) kembali," jelas Hary kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (11/3).

Sementara itu, Hary menyarankan investor mengamati sektor energi dan pertambangan. Menurutnya, dua sektor tersebut masih relatif sanggup bertahan di tengah tekanan inflasi.

Secara teknikal, Hary merekomendasikan saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Meski melemah 3,57 persen ke level 324 pada pekan lalu, ia memproyeksi ELSA bisa mencapai posisi 360.

Ada juga saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang merosot 0,78 persen ke posisi 38.050 pekan lalu. Hary meyakini ITMG bisa menembus level 40.625 dengan stop loss di angka 36.825.

Terakhir, ada saham dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang turun 0,72 persen ke level 10.375 pekan lalu. BMRI dipercaya bisa bergerak sampai 10.975 pada pekan ini.

Bersambung ke halaman berikut...

Sektor Energi dan Konsumer

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER