Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 34,49 poin atau minus 0,51 persen ke level 6.765 pada perdagangan pekan lalu. Investor asing mencatat beli bersih (net buy) Rp359,98 miliar selama sepekan.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham tercatat menguat dua kali dan melemah tiga kali. Secara total, performa indeks saham melemah 0,71 persen.
Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan rata-rata nilai transaksi harian bursa menurun 18,98 persen menjadi Rp8,74 triliun dari Rp10,79 triliun pada pekan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa juga menurun 1,49 persen dalam sepekan dari 1.093.950 transaksi menjadi 1.077.630 transaksi.
Penurunan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi bursa menjadi 14,644 miliar saham dari 16,726 miliar saham pada pekan sebelumnya atau ambles sebesar 12,45 persen.
"Kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan 0,67 persen menjadi Rp9.388 triliun dari Rp9.451 triliun pada pekan sebelumnya," tuturnya seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (10/3).
Pelatih investasi saham dan derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda memperkirakan pergerakan IHSG pekan ini masih melemah. Rentang pergerakan di level support 6.556 dan resistance 6.921.
Hary menilai testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell di Kongres AS pada 7 dan 8 Maret lalu memberikan sinyal bahwa mereka akan kembali menaikkan suku bunga acuan. Sikap The Fed mempertahankan suku bunga tinggi ini merespons sinyal inflasi Januari 2023 yang masih tinggi.
Ia juga menyoroti dua korban teranyar kebijakan ketat The Fed, yakni bank kripto Silvergate Capital dan Silicon Valley Bank yang getol memberikan pinjaman serta permodalan untuk startup AS. Kedua bank tersebut kompak mengumumkan bangkrut.
"Ini adalah kesempatan karena justru ketika terjadi koreksi maka investor bisa mengoleksi saham dengan fundamental kuat pada harga murah. Khusus bagi trader, tunggu sampai koreksi selesai dan mulai bullish (menguat) kembali," jelas Hary kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (11/3).
Sementara itu, Hary menyarankan investor mengamati sektor energi dan pertambangan. Menurutnya, dua sektor tersebut masih relatif sanggup bertahan di tengah tekanan inflasi.
Secara teknikal, Hary merekomendasikan saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Meski melemah 3,57 persen ke level 324 pada pekan lalu, ia memproyeksi ELSA bisa mencapai posisi 360.
Ada juga saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang merosot 0,78 persen ke posisi 38.050 pekan lalu. Hary meyakini ITMG bisa menembus level 40.625 dengan stop loss di angka 36.825.
Terakhir, ada saham dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang turun 0,72 persen ke level 10.375 pekan lalu. BMRI dipercaya bisa bergerak sampai 10.975 pada pekan ini.
Bersambung ke halaman berikut...
Tak jauh beda, Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audi memproyeksi IHSG pekan ini melemah dengan pergerakan moderat. Rentang pergerakan ada di posisi support 6.684 dan resistance 6.867.
Audi merinci tiga sentimen utama yang bakal mempengaruhi gerak indeks sepekan ini, baik dari dalam dan luar negeri.
Pertama, neraca perdagangan Indonesia edisi Februari yang diperkirakan bakal kembali surplus mencapai US$3,5 miliar. Ia mengatakan dampak reopening China mendorong ekspor RI meningkat lebih cepat dan ini merupakan sentimen positif untuk perdagangan.
Kedua, keputusan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada pertemuan Maret ini diperkirakan tetap di level 5,75 persen. Namun, Audi menganggap bakal ada tekanan pada rupiah dengan suku bunga The Fed yang diproyeksi naik ke level 5,25 persen, sehingga mendorong terjadi capital outflow.
Ketiga, rilis data inflasi dan harga produsen yang diperkirakan turun pada Februari 2023. Menurutnya, hal ini bakal memberikan sentimen terkait pandangan dan keputusan suku bunga pada pertemuan Maret ini.
"Maka investor dapat lebih defensif atau momentum jangka pendek. Sektor yang dapat diperhatikan adalah sektor barang konsumer karena sebagai saham defensif serta pergerakan teknikal saham yang potensial," saran Audi.
Secara teknikal, ia menyarankan investor melirik saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang tumbuh 1,01 persen ke posisi 4.010 sepekan lalu. Dengan rekomendasi trading buy, TLKM diprediksi menembus 4.230.
Kemudian, ada saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang menguat 0,24 persen ke level 4.110. Dengan proyeksi pergerakan support 4.000 dan resistance 4.460, Audi menyarankan investor untuk menggunakan strategi buy on breakout (BoB).
Selanjutnya ada dua saham yang direkomendasikan untuk dibeli secara spekulatif, yakni PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Audi memproyeksi pekan ini MEDC bisa kinclong di angka 1.165 dan PGAS bakal menembus level 1.645.
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi dua skenario pergerakan IHSG pekan ini.
Pertama, skenario terbaik jika support bisa berada di atas 6.728 maka resistance bisa berada di antara 6.817 hingga 6.824. Kedua, skenario terburuk jika terjadi break support maka IHSG bakal rawan koreksi dalam rentang 6.644-6.712.
[Gambas:Photo CNN]
"Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen global, di mana The Fed masih akan cenderung hawkish kepada kebijakan moneternya untuk menekan inflasi hingga 2 persen. Di sisi lain, harga komoditas batu bara global cenderung di fase downtrend," ungkapnya.
Oleh karena itu, Herditya menyarankan pelaku pasar bisa melakukan buy on weakness (BoW) terlebih dahulu dengan mencermati sektor transportasi dan industrial.
Secara teknikal, saham yang bisa dicermati adalah PT Astra International Tbk (ASII). Meski melemah 0,83 persen ke posisi 5.975 pada pekan lalu, Herditya meyakini ASII bisa mencapai 6.275.
Mirip seperti Hary dan Audi, ia juga merekomendasikan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Menurutnya, ITMG bakal bergerak di rentang 38.850-39.650 dan TLKM berpotensi menembus level 4.130.
Terakhir, Herditya menyarankan investor melirik saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang ditutup melemah 1,63 persen ke level 1.805 pekan lalu. Pekan ini, BIRD diyakini bisa terbang hingga posisi 1.900.
[Gambas:Video CNN]