HSBC Akan Beli Silicon Valley Bank di Inggris

CNN Indonesia
Senin, 13 Mar 2023 21:00 WIB
HSBC akan membeli cabang Silicon Valley Bank (SVB) di Inggris demi menyelamatkan pemberi pinjaman utama untuk perusahaan rintisan teknologi itu di Inggris.
HSBC akan membeli cabang Silicon Valley Bank (SVB) di Inggris demi menyelamatkan pemberi pinjaman utama untuk perusahaan rintisan teknologi itu di Inggris. ( Omar TORRES / AFP).
Jakarta, CNN Indonesia --

HSBC akan membeli cabang Silicon Valley Bank (SVB) di Inggris. Langkah ini dilakukan untuk menyelamatkan pemberi pinjaman utama untuk perusahaan rintisan teknologi itu di Inggris.

Akuisisi yang dilakukan HSBC tersebut dilakukan setelah otoritas Amerika Serikat (AS) bergerak untuk menopang simpanan dan membendung penularan dampak yang lebih luas dari kolaps mendadak yang menimpa perusahaan induknya, Silicon Valley Bank (SIVB.O).

"HSBC adalah bank terbesar di Eropa, dan pelanggan SVB UK harus merasa diyakinkan oleh kekuatan, keselamatan dan keamanan yang diberikan kepada mereka," kata Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt, dikutip dari Reuters, Senin (13/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dihadapkan pada situasi di mana kami dapat melihat beberapa perusahaan kami yang paling penting, perusahaan kami yang paling strategis musnah, dan itu akan sangat berbahaya," lanjutnya.

Hunt mengatakan prioritas Kementerian Keuangan adalah menghindari penggunaan uang pembayar pajak Inggris di mana satu pon bernilai US$1,21.

Sementara SVB UK dilindungi dari grup AS, dan HSBC mengatakan aset dan kewajiban perusahaan induk dikecualikan dari transaksi.

"Akuisisi ini sangat strategis untuk bisnis kami di Inggris," kata CEO HSBC Noel Quinn.

Sementara SVB UK memiliki pinjaman sekitar 5,5 miliar pound dan simpanan sekitar 6,7 miliar pound. Bank of England mengatakan SVB UK memiliki total ukuran neraca sekitar 8,8 miliar pound.

Berbeda dengan Amerika Serikat, Inggris belum mengumumkan langkah-langkah likuiditas yang lebih luas untuk sistem perbankan.

Silicon Valley Bank (SVB) kolaps pada Jumat (10/3) setelah 48 jam bank tersebut bangkrut dan mengalami krisis modal.

Salah satu faktor kebangkrutan adalah kenaikan suku bunga agresif The Fed selama setahun terakhir. Untuk menopang neraca, mereka menjual US$2,25 miliar saham baru.

[Gambas:Video CNN]

Keruntuhan SVB itu memicu kepanikan di antara perusahaan modal ventura utama yang dilaporkan menyarankan perusahaan untuk menarik uang mereka dari bank.

Demi mengatasi masalah itu, pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk mengucurkan dana talangan (bail out) Silicon Valley Bank. Dengan begitu, semua uang nasabah Rp2.712 triliun yang nyangkut kini bisa kembali.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen menginstruksikan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk menjamin semua uang nasabah SVB bisa diakses mulai hari ini. Bahkan, AS menjamin uang nasabah yang tidak diasuransikan dalam kejadian bank gagal.

"Sistem perbankan AS tetap tangguh dan memiliki landasan yang kokoh, sebagian besar karena reformasi yang dilakukan setelah krisis keuangan yang memastikan perlindungan yang lebih baik untuk industri perbankan," kata regulator AS, dikutip dari CNN Business, Senin (13/3).

"Reformasi tersebut dikombinasikan dengan tindakan hari ini menunjukkan komitmen kami untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa simpanan para deposan tetap aman," sambung pernyataan tersebut.

(fby/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER