Stok minyak goreng kemasan Minyakita di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur melimpah satu hari menjelang Ramadan 1444 Hijriah.
Hal itu disampaikan sejumlah pedagang, salah satunya Nurul (35), yang menyebut ketersediaan Minyakita rutin dicek penyalur setiap minggu.
"Salesnya rutin ke sini. Seminggu sekali ke sini buat ngecek stok," ujar dia saat ditemui CNNIndonesia.com, Rabu (22/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stok minyak goreng kemasan itu biasa diorder setiap hari Kamis dan barang dikirim ke tokonya setiap Jumat sehingga persediaan minyak goreng di tokonya terbilang banyak.
"Ada banyak. Kalau Minyakita Rp15 ribu per liter. Harga dari sana soalnya tipis banget Rp13,5 ribu per liternya," ujar dia.
Senada, Ani (52) penjual sembako di Pasar Induk Kramat Jati juga menyebut hal serupa.
Dengan demikian persediaan minyak goreng menjelang Ramadan 1444 Hijriah terbilang stabil.
"Stok minyak masih ada. Aman setoknya. Dari pasar mah pada dijamin (ketersediaannya). Tapi khusus untuk pedangan," ujar dia.
Kondisi ini berbeda dari sejumlah pedagang di pasar Palmerah, Jakarta Barat, yang mengeluhkan sulitnya mendapat setok minyak goreng kemasan Minyakita.
Syaiful (47) salah satu pedagang sembilan bahan pokok (sembako) mengeluhkan sudah dua minggu pihak distributor tak kunjung mengirim stok Minyakita.
"Minyakita habis, dari kemarin belum datang. Harusnya tiap hari datang. Sudah seminggu tak datang-datang," ujar dia saat ditemui CNNIndonesia.com, hari ini.
Terpisah, Deni (30) penjual telur di Pasar Induk Kramat Jati mengaku sudah menaikkan harga jual telur menjadi Rp30 ribu per kilogram, sejak empat hari lalu.
Ia menyebut naiknya harga telur imbas dari naiknya harga pakan ternak yang berdampak harga telur melesat jadi Rp30 ribu per kilogram.
"Aman [persediaan telur], harga jual Rp30 ribu, sudah 4 harian. Cuman pembeli rada rewel karena naik harga," ujar dia saat ditemui CNNIndonesia.com, Rabu (22/3).
Deni juga membandingkan harga jual telur di pasaran dengan Ramadan tahun lalu. Ia menjelaskan harga telur sulit ditebak karena saat itu dijual Rp32 ribu di bulan puasa, dan turun menjadi Rp24 ribu per kilogram saat lebaran.
(can/vws)