Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani bakal menghukum pegawainya yang tidak konsisten dalam menjalankan tugas sesuai ketentuan, termasuk sembarangan mengacak-acak koper penumpang di bandara.
"Kalau kita lihat kan kejadian 2019 yang lalu (koper Alissa Wahid diacak-acak petugas Bea Cukai). Sekarang diangkat sebenarnya sudah lewat kejadiannya, tapi itu menjadi bahan masukan kita untuk perbaikan," kata Askolani di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) DJBC, Kawasan Industri Jababeka III, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/3).
"Tapi perbaikan pelayanan jadi satu langkah kami yang harus kami lakukan. Kalau kemudian ada pegawai yang gak konsisten, kita hukum, kita punish, kita konsisten saja," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Askolani menegaskan pihaknya terus melakukan reformasi di berbagai aspek, seperti pelayanan, pemeriksaan, pengawasan, sumber daya manusia (SDM), hingga integritas. Kendati, ia mengaku memang masih butuh waktu.
Selain itu, Askolani menyinggung soal digitalisasi. Ia mengatakan kehadiran teknologi bisa menjadi salah satu langkah mitigasi.
"Kami yakin itu bisa memitigasi risiko dan juga kita sudah mengarahkan pelayanan kita bisa lebih ramah, friendly. Itu menjadi kewajiban kami lah untuk melakukan perbaikan ke depan," tandas Askolani.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya meminta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk meningkatkan pelayanannya.
Lihat Juga : |
"Kami menyadari Bea Cukai terus memperbaiki dari sisi pelayanan, jangan sampai barang semua orang diadul-adul, membuat orang marah. Jadi terus dilakukan monitoring agar pelayanan bagus. Ini memang tugas tidak ringan, tapi kita tahu harus tetap melayani," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (27/3).
Putri sulung Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Alissa Wahid sempat mengeluh di Twitter soal pengalaman buruk pegawai Bea Cukai. Ia mengaku kopernya diacak-acak petugas di bandara setelah pulang dari konferensi di Taiwan.
Ia menuturkan bahwa saat dirinya membuka koper kemudian menyodorkan paspor kepada petugas, malah dicecar petugas tentang berapa lama ia di Taiwan dan pekerjaannya di sana.
"Saya buka koper sambil dia minta paspor. Saya: 'cuma tiga hari di Taiwan', petugas: 'kerja apa tiga hari di Taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa saja? Emang dibayar berapa? 'Saya: 'konferensi' Petugas: 'kok kamu bisa belanja & bawa barang banyak? Kamu kerja apa?' Ndedes...," tulis Alissa.
Setelah memeriksa paspor Alissa, akhirnya petugasnya itu mengizinkannya lewat.
"Petugas: 'sering ya ke luar negeri?' Saya: 'ya. Bisa lihat di paspor, Mbak. Dia buka-buka paspor. Petugas: 'kok sering ke luar. Kerja apa?' Saya: 'LSM' Petugas menengok, tampangnya agak kecut, lalu kembalikan paspor: 'Silakan'. Saya beberes koper yang sudah dia aduk-aduk..." ujarnya.