Diversifikasi Bisnis, Petrosea Kantongi Laba US$40,92 Juta Selama 2022

PT Petrosea Tbk (PTRO) berhasil mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$40,92 juta pada tahun 2022. Capaian ini meloncak 21,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$33,71 juta.

Sementara itu, total pendapatan Perusahaan mencapai US$476,32 juta atau tumbuh 14,57 persen yoy. Pertumbuhan kinerja ini didukung oleh peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis EPC yang tumbuh sebesar 35,15 persen dan Kontrak Pertambangan yang tumbuh 13,75 persen.

Presiden Direktur Petrosea, Romi Novan Indrawan mengatakan, seluruh pencapaian kinerja selama 2022 itu semakin memperkuat optimisme Perusahaan untuk berkembang menjadi sustainable resource company yang mendukung pengembangan sektor pertambangan di Indonesia.

"Kami optimis bahwa strategi diversifikasi dan pengembangan usaha ke sektor emas dan mineral lainnya merupakan modal yang kuat dalam menghadapi seluruh tantangan," kata Romi.

"Ke depan, kami akan meneruskan diversifikasi usaha dan melakukan repositioning menjadi mine owner untuk terus memberikan added value kepada seluruh pemangku kepentingan," tambahnya.

Dalam menjalankan usahanya, Petrosea berkomitmen penuh untuk memprioritaskan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), aspek Environmental, Social & Governance (ESG), serta prinsip keberlanjutan.

Semua itu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital terkini melalui Minerva Digital Platform yang terbukti telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional Perusahaan.

Petrosea didukung penuh oleh Haji Romo Nitiyudo Wachjo yang merupakan pemilik dari mayoritas saham salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Caraka Reksa Optima yang merupakan pemegang saham utama PT Petrosea Tbk.

PT Caraka Reksa Optima merupakan pengendali dan memegang 905,70 juta saham atau 89,80 persen saham PTRO.