IndiHome dan Telkomsel Merger, Dirut Telkom Janji Tak Akan Ada PHK
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom akan menggabungkan dua anak usahanya. IndiHome akan digabung atau merger dengan PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel. Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjamin tidak akan ada PHK dalam penggabungan dua anak usaha tersebut.
Ia menyebut hal itu sebagai upaya penggabungan bisnis mobile dengan bisnis fixed broadband atau fixed mobile convergence (FMC).
"Eksisting kami selama ini melayani pasar melalui IndiHome dan Telkomsel, Telkomsel itu ada sim card mobile ada Orbit, dan IndiHome ini terpisah. Nanti kami kombinasikan," ujar Ririek dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (4/3).
Lihat Juga :INFO HARGA PANGAN Harga Pangan Kompak Turun, Cabai-cabaian Tak Sepedas Pekan Lalu |
Ia pun menyebut keuntungan dari merger ini akan terlihat dari proyeksi peningkatan earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) yang mencapai Rp5 triliun hingga Rp6 triliun mulai 2027 mendatang.
Selain itu, Telkom akan lebih efisien dalam pemasaran dan penjualan produk. Tak hanya itu, pelayanan seperti Grapari dan Plaza Telkom juga akan disatukan, termasuk penggabungan jaringan dan fasilitas lainnya.
Meski demikian, Ririek menekankan dalam proses merger tidak akan ada karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di kedua perusahaan.
"Satu hal yang dapat saya jaminkan di forum terhormat ini adalah tidak akan ada pengurangan karyawan. Yang nanti tidak pindah ke Telkomsel, masih ada di Telkom itu akan kita retrain mereka untuk melakukan bisnis lain adalah fokus ke B2B," ucap Ririek.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rencana ini merupakan keharusan. Nantinya, IndiHome akan dikeluarkan dari bagian Telkom, dan sahamnya akan diinbrengkan ke Telkomsel. Hal ini membuat saham Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (Singtel) terdilusi di Telkomsel.
"Nanti secara end result ada dilusi kepemilikan dari Singtel di Telkomsel. Ini yang nanti belum kami sampaikan hari ini karena teknis sekali dan masih non-public information, jadi akan diinbrengkan dan akan mengurangi sebagian kepemilikan Singtel di Telkomsel," kata Tiko, sapaan akrabnya.
Ia pun menjelaskan alasan merger kedua perusahaan karena bisnis mobile mulai turun. Di sisi lain, Tiko yakin masyarakat akan beralih ke jaringan fiber dan wi-fi. Oleh karena itu, transformasi yang cepat dan tepat sasaran perlu dilakukan.
Dengan demikian, Tiko menilai layanan antara mobile dengan broadband dan wi-Fi kelak bisa diintegrasikan dalam satu rumah.
"Nantinya masyarakat bisa merasakan layanan ini terintegrasi," ucapnya.