Rupiah Loyo ke Rp14.794 Usai Data Ekspor-Impor RI di Bawah Ekspektasi
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.794 per dolar AS pada Senin (17/4) sore. Mata uang Garuda melemah 89 poin atau 0,61 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.773 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,11 persen, baht Thailand melemah 0,11 persen, peso Filipina melemah 1,15 persen, won Korea Selatan melemah 0,95 persen, dan yuan China melemah 0,04 persen.
Dolar Singapura juga melemah 0,11 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sementara, mayoritas mata uang utama negara berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,15 persen, poundsterling Inggris melemah 0,17 persen, dan franc Swiss melemah 0,02 persen. Sedangkan, dolar Australia melemah 0,16 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,08 persen.
Analis DCFX Lukman Leong pelemahan rupiah yang cukup dalam pada penutupan perdagangan hari ini disebabkan oleh ekspektasi yang meningkat akan kenaikan suku bunga The Fed setelah komentar hawkish para pejabatnya.
"Dari domestik, data perdagangan secara umum mengecewakan investor, dengan surplus perdagangan lebih rendah dari perkiraan, walau ekspor dan impor naik untuk month to month (mtm) namun masih turun untuk year on year (yoy)," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.