Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.705 per dolar AS pada Jumat (14/4) sore. Mata uang Garuda menguat 41 poin atau 0,28 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp14.666 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona hijau. Tercatat rupee India menguat 0,28 persen, ringgit Malaysia 0,08 persen, dan won Korea Selatan 0,88 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, yen Jepang menguat 0,24 persen, peso Filipina 0,13 persen, dan yuan China 0,34 persen. Sedangkan, dolar Singapura melemah 0,24 persen dan dolar Hong Kong stagnan.
Senada, mayoritas mata uang negara maju juga menguat. Tercatat, euro Eropa menguat 0,19 persen, Franc Swiss 0,22 persen, poundsterling Inggris 0,05 persen, dan dolar Kanada 0,1 persen. Sedangkan, dolar Australia melemah 0,06 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat di tengah sentimen risk-on di pasar.
Ia menilai investor beranggapan bank sentral AS (The Fed) akan menahan suku bunganya seiring dengan perbaikan data ekonomi. Hal ini memberikan sentimen positif pada rupiah.
"Investor menaikkan harapan apabila the Fed tidak akan kembali menaikkan suku bunga menyusul serangkaian data ekonomi yang menunjukkan penurunan pada tekanan harga," ujarnya.
Rupiah juga mendapatkan angin segar dari pelemahan dolar AS.