Rupiah Tersungkur ke Rp14.842 per Dolar AS saat BI Tahan Suku Bunga
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.842 per dolar AS pada Selasa (18/4). Mata uang Garuda melemah 48,5 poin atau minus 0,33 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp14.855 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia mayoritas juga kompak ditutup di zona merah. Dolar Hong Kong merosot 0,01 persen, rupee India minus 0,05 persen, ringgit Malaysia turun 0,28 persen, peso Filipina jatuh 0,51 persen, dan won Korea Selatan amblas 0,55 persen.
Hanya yuan China yang naik 0,07 persen, dolar Singapura plus 0,12 persen, yen Jepang tumbuh 0,23 persen, dan baht Thailand meroket 0,57 persen.
Sementara, mata uang negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris naik 0,47 persen, euro Eropa plus 0,44 persen, franc Swiss tumbuh 0,26 persen, dolar Kanada menguat 0,20 persen, dan dolar Australia meroket 0,56 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah sesuai prediksi melemah terhadap dolar AS yang menguat melawan hampir semua mata uang Asia. Namun, dolar AS hari ini terkoreksi dari penguatan sesi sebelumnya terhadap mata uang utama dunia.
"Rupiah membalikkan sebagian pelemahan (rebound) di sesi sore setelah rapat gubernur BI seperti diharapkan memberikan pernyataan yang hawkish akan perekonomian Indonesia," katanya kepada CNNIndonesia.com.