Morgan Stanley dikabarkan bakal melanjutkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di internal perusahaan. Kali ini, 3.000 karyawan terancam menjadi korban.
"Ini akan menandai putaran kedua PHK dalam enam bulan terakhir di Morgan Stanley. PHK pada kuartal ini karena kondisi pasar yang sulit," kata seorang sumber kepada CNN, dikutip Selasa (2/5).
PHK bakal menyasar seluruh lini perusahaan, kecuali divisi manajemen kekayaan Morgan Stanley yang mencakup penasihat keuangan. Namun, perusahaan menolak berkomentar soal PHK kali ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Reuters, biaya untuk unit perbankan investasi turun. Oleh karena itu, pendapatan Morgan Stanley anjlok hampir 2 persen menjadi US$14,5 miliar atau setara Rp213 triliun (asumsi kurs Rp14.711 per dolar AS).
Sebelumnya, Morgan Stanley melakukan PHK di tim pasar modal untuk kawasan Hong Kong dan China Daratan pada akhir 2022 lalu.
"Kami sedang melihat jumlah karyawan," kata Ketua dan CEO Morgan Stanley James Gorman pada Oktober 2022 lalu.
"Anda harus memperhitungkan tingkat pertumbuhan yang kami miliki dalam beberapa tahun terakhir, dan kami telah belajar beberapa hal melalui covid-19 tentang bagaimana kami dapat beroperasi lebih efisien," imbuhnya.
Berdasarkan data terakhir, perusahaan mempekerjakan sekitar 82.500 orang pada akhir 2022.