Pemerintah Australia akan melarang vape rekreasional dijual bebas. Caranya, dengan merevisi Undang-undang Rokok Elektrik demi memperketat penjualan vape. Nantinya, vape hanya dijual di apotek.
Langkah itu dilakukan demi menekan peningkatan jumlah pengguna vape di kalangan remaja, serta membantu perokok berhenti.
"Sama seperti yang mereka lakukan dengan merokok, Big Tobacco telah menggunakan produk adiktif lainnya, membungkusnya dengan kemasan mengkilap dan menambahkan rasa untuk menciptakan generasi baru pecandu nikotin," kata Menteri Kesehatan Mark Butler dikutip Reuters, Selasa (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Dalam uu baru, ke depan vape hanya akan dijual di apotek dan memerlukan dikemas layaknya produk farmasi.
Vape dilihat sebagai alternatif produk yang lebih aman ketimbang rokok konvensional, serta berguna untuk membantu perokok berhenti. Namun, sejumlah riset menunjukkan adanya potensi bahaya jangka panjang dari rokok elektrik tersebut karena membuat ketagihan.
Butler mengatakan vape telah menjadi produk rekreasi di Australia, di mana mayoritas penggunanya adalah remaja dan anak muda.
"Ini adalah produk yang ditargetkan untuk anak-anak kami, dijual bersama permen dan cokelat batangan," kata Butler.
"Vaping sekarang telah menjadi masalah perilaku nomor satu di sekolah menengah. Dan itu juga meluas di sekolah dasar," imbuhnya.
Komunitas dokter mendukung tindakan keras pemerintah terhadap penjualan bebas vape, tetapi mereka mendesak otoritas bisa berbuat lebih.
Sekitar 22 persen warga Australia berusia 18-24 telah menggunakan rokok elektrik atau vape setidaknya sekali, menurut data 2022.
Meskipun diperlukan resep untuk membeli vape nikotin di Australia. Namun, aturan ketat itu malah membuat jual-beli vape ilegal marak di pasar gelap.
(pta/agt)