Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.678 per dolar AS pada Jumat (5/5). Mata uang Garuda menguat 7 poin atau plus 0,05 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp14.674 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Senada, mata uang di kawasan Asia mayoritas ditutup di zona hijau. Rupee India naik 0,04 persen, peso Filipina plus 0,09 persen, baht Thailand tumbuh 0,09 persen, dan yen Jepang melesat 0,21 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, dolar Singapura meroket 0,25 persen, won Korea Selatan naik 0,31 persen, dan ringgit Malaysia terbang 0,40 persen. Di lain sisi, yuan China dan dolar Hong Kong sama-sama melemah 0,01 persen.
Sementara, mata uang negara maju mayoritas menguat. Poundsterling Inggris melesat 0,25 persen, euro Eropa naik 0,15 persen, franc Swiss amblas 0,42 persen, dolar Kanada menguat 0,29 persen, dan dolar Australia terbang 0,57 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah mendapatkan topangan dari rilis data pertumbuhan ekonomi.
"Data PDB Indonesia menunjukkan kontraksi sebesar 0,92 persen. Namun, masih lebih kecil dari perkiraan 1 persen dan pertumbuhan year on year (yoy) masih berhasil bertahan di atas 5 persen, juga lebih tinggi dari perkiraan," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Rupiah juga mendapatkan topangan dari pelemahan dolar AS yang dipicu kekhawatiran pasar atas ancaman krisis perbankan di Negeri Uwak Sam tersebut.