Data BPS: 200 Orang Masih Menganggur Akibat Covid
BPS menyebut 200 ribu orang masih menjadi pengangguran di Indonesia akibat pandemi covid-19 sampai akhir Februari 2023.
Berdasarkan data yang mereka rilis, Jumat (5/5), total penduduk yang masih merasakan dampak covid-19 sebanyak 3,6 juta orang atau 1,70 persen dari 211,59 orang penduduk usia kerja di akhir Februari 2023.
Penduduk usia kerja terdampak pandemi tersebut terbagi menjadi empat. Pertama, yang masih pengangguran karena covid-19 sebanyak 200 ribu orang. Jumlah ini turun dari Februari 2022 yang sebanyak 960 ribu orang.
Lihat Juga : |
Kedua, bukan lagi sebagai angkatan kerja karena covid-19 sebanyak 260 ribu orang. Jumlah ini juga turun dibandingkan Februari 2022 yang sebanyak 550 ribu orang.
Ketiga, penduduk yang sementara terpaksa tidak bekerja karena covid-19 masih ada sebanyak 70 ribu orang. Jumlah ini turun signifikan dibandingkan periode yang sama 2022 yang sebanyak 580 ribu orang.
Keempat, penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 masih ada sebanyak 3,07 juta orang. Ini adalah dampak yang paling banyak dirasakan oleh pekerja, meski sudah turun dari Februari 2022 sebanyak 9,44 juta orang.
Secara total, BPS mencatat masih ada sebanyak 7,99 juta orang Indonesia yang menganggur per Februari 2023. Secara persentase sebesar 5,45 persen atau turun dari Februari 2022 yang sebesar 5,83 persen.
Jumlah pengangguran terbanyak ada di wilayah Banten sebesar 7,97 persen dan Jawa Barat sebesar 7,89 persen. Sedangkan terendah ada di wilayah Sulawesi Barat dan Gorontalo masing-masing 3,04 persen dan 3,07 persen.
Menurut jenis kelamin, pengangguran terbanyak ada pada laki-laki sebesar 5,83 persen dan perempuan sebanyak 4,86 persen. Hal ini sejalan dengan jumlah angkatan kerja yang memang masih didominasi oleh kaum laki-laki.
Sedangkan, jika berdasarkan wilayah, pengangguran di perkotaan lebih tinggi dibandingkan perdesaan. Pengangguran di perkotaan tercatat sebanyak 7,11 persen dan di perdesaan hanya 3,42 persen.