Pasar Modal RI Himpun Rp84 T hingga April 2023
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pasar modal mampu menghimpun Rp84 triliun dengan 33 emiten baru pada April 2023.
"Di pipeline, masih terdapat 115 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp135,31 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 63 perusahaan," terang Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa dalam keterangan resmi, Jumat (5/5).
Pasar saham tercatat menguat 1,62 persen (mtd) ke level 6.915,72 dengan non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp12,29 triliun (mtd). Kinerjanya membaik setelah Maret 2023 turun 0,55 persen mtd di level 6.805 dengan inflow Rp4,12 triliun.
"Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 0,95 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,91 triliun (Maret 2023: net buy sebesar 6,62 triliun ytd)," terangnya.
Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,02 persen mtd dan 3,49 persen ytd ke level 356,80. Pada Maret 2023 lalu, indeks menguat 0,96 persen mtd dan 2,44 persen ytd.
Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp173,3 miliar (mtd) atau Rp388,3 miliar (ytd).
Di pasar SBN, non-resident mencatatkan inflow Rp4,16 triliun mtd sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 7,8 bps mtd di seluruh tenor.
Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 22,8 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp60,50 triliun ytd," jelasnya.
Di industri reksa dana, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp497 triliun atau turun 0,76 persen (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net redemption sebesar Rp4,49 triliun (mtd). Secara ytd, NAB menurun 1,56 persen dan masih tercatat net redemption sebesar Rp9,3 triliun.
Lebih lanjut, untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 28 April 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang mendapatkan izin dari OJK dengan 383 penerbit, 147.142 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp828,58 miliar.
Secara keseluruhan, Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 3 Mei 2023 lalu menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga dengan permodalan dan likuiditas yang baik, sehingga mampu membantu Indonesia bertahan dalam menghadapi gejolak ekonomi global.