ANALISIS

Asa Jokowi dan 'Tangan Besi' Luhut Demi Percepat Investasi IKN

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2023 07:50 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan kembali mendapat amanah baru dari Presiden Jokowi. Kali ini Luhut memimpin satgas percepatan realisasi investasi di IKN.
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan kembali mendapat amanah baru dari Presiden Jokowi. Kali ini Luhut memimpin satgas percepatan realisasi investasi di IKN. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)

Setali tiga uang, Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman menyebut langkah Jokowi adalah sinyal kuat realisasi investasi IKN lambat. Ia menilai dari sekian banyak calon investor yang datang masih belum sesuai harapan Jokowi.

Ia kemudian menyinggung baru 36 dari 209 LOI yang diterima Otorita IKN masuk ke dalam persetujuan tahap lanjut. Rizal menyebut ini pertanda kondisi realisasi investasi IKN masih dalam bentuk perencanaan.

"Ditunjuknya LBP selain sebagai Menko Marves menunjukkan adanya sinyal bahwa percepatan realisasi investasi IKN dinilai realisasinya masih lambat. Mayoritas realisasinya masih belum sesuai yang diharapkan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan tiga pendapat tersebut, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai investasi di IKN tidak seret. Menurutnya, itu hanya anggapan miring dari sejumlah pihak.

Dari sudut pandang Piter, saat ini memang belum waktunya investasi swasta masuk ke IKN. Piter menyebut pihak swasta masih menunggu bagaimana pembangunan IKN dari duit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) rampung.

"Jadi banyak yang selalu mengatakan investasi IKN itu gak menarik, seret, gak ada yang mau investasi di sana. Padahal pemerintah selalu menyampaikan komitmen investasi itu demikian besar sebenarnya. Begitu banyak yang mau berinvestasi ke sana, tetapi realisasi investasi pihak swasta itu memang tidak sekarang. Realisasi investasi swasta itu menunggu investasi pemerintah dulu. Harus selesai dulu infrastruktur dasar, listrik, air, jalan, itu jadi dulu," jelas Piter.

Ia beranggapan dibentuknya satgas agar semua yang diupayakan sesuai timeline Jokowi. Piter menilai Jokowi tidak cukup jika mengandalkan otorita IKN, sehingga perlu bantuan Luhut.

Piter menegaskan ratusan komitmen investasi itu perlu dijaga. Harus ada orang yang piawai membangun komunikasi dengan negara luar dan pihak swasta tersebut demi kepastian mengucurkan duit untuk pembangunan IKN.

"Saya sama sekali tidak melihat kekhawatiran untuk IKN. Kalau kita lihat perkembangan IKN sejauh ini so far so good, tetapi untuk seorang Jokowi yang 'pertaruhannya' di sana, setelah 2024 Presiden Jokowi gak bisa apa-apa lagi terhadap IKN. Dia kan sudah bukan presiden lagi. Jadi dia ingin memastikan karya dia yang terakhir ini benar-benar sesuai rencananya dia, walaupun itu gak mungkin selesai semua," tuturnya.

"Dengan demikian, tidak ada alasan mengatakan proyek itu tidak berlanjut nantinya. Apa yang menjadi porsi atau bagian Pak Jokowi diselesaikan dengan baik. Untuk itu, kepada siapa lagi dia bisa berharap? Ya kepada orang yang paling dia percaya, Pak Luhut saya kira paling dia percaya," imbuh Piter.

Piter tak menampik calon investor IKN masih ragu-ragu. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga komunikasi agar tujuan jangka panjang proyek tersebut bisa terealisasikan.

Soal urusan apakah Luhut sesakti itu bisa mempercepat realisasi investasi IKN, Piter mengembalikannya kepada manuver sang Menko Marves. Namun, ia yakin Luhut pasti akan kerja keras melaksanakan titah Jokowi tersebut.

"Saya kira Pak Luhut tidak akan mengecewakan Pak Jokowi dengan satgas yang dibentuk. Pak Luhut pasti akan berupaya sekeras mungkin agar amanah Pak Jokowi bisa dilaksanakan dengan lebih baik, sebagaimana Pak Luhut sudah membuktikan bagaimana dia berupaya selalu melaksanakan apa yang ditugaskan dengan Pak Jokowi dengan baik," ujar Piter.

"Saya kira satgas yang dibentuk dengan ketua Pak Luhut ini sifatnya lebih ke back up, termasuk juga untuk mengawasi, membantu, dan memperkuat otorita IKN yang menurut saya memang belum sempurna," tandasnya.



(skt/dzu)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER