Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.820 per dolar AS pada Selasa (16/5) sore. Mata uang Garuda melemah 15 poin atau 0,10 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.810 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,20 persen, baht Thailand melemah 0,49 persen, peso Filipina menguat 0,02 persen, won Korea Selatan melemah 0,16 persen, dan yuan China melemah 0,18 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dolar Singapura menguat 0,03 persen dan dolar Hong Kong juga menguat 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Senada, mata uang utama negara maju juga bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,17 persen, poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, dan franc Swiss menguat 0,32 persen. Dolar Australia melemah 0,13 persen, dan dolar Kanada menguat 0,12 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melemah terhadap dolar AS pada penutupan ini bersamaan dengan mata uang Asia lainnya. Hal ini dikarenakan data ekonomi China yang mengecewakan.
"Produksi industri dan penjualan ritel yang walau meningkat namun masih di bawah harapan investor, memicu kekhawatiran akan melemahnya permintaan dari China," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh investor yang wait and see menantikan hasil perundingan pemerintah AS dengan Kongres terkait rencana kenaikan batas utang Negeri Paman Sam tersebut.