Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.930 per dolar AS pada Jumat (19/5) sore. Mata uang Garuda melemah 61 poin atau 0,41 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.936 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,57 persen, baht Thailand menguat 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,39 persen, won Korea Selatan menguat 0,56 persen, dan yuan China menguat 0,23 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dolar Singapura juga menguat 0,16 persen dan dolar Hong Kong terpantau menguat 0,19 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Mayoritas mata uang utama negara berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,19 persen, poundsterling Inggris melemah 0,01 persen, dan franc Swiss menguat 0,25 persen. Sedangkan, dolar Australia menguat 0,13 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,13 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melemah disebabkan oleh penguatan dolar AS akibat data ekonominya yang kuat serta pernyataan hawkish pejabat The Fed.
"Keduanya memicu naiknya ekspektasi akan tingkat suku bunga The Fed. Ini juga direspons dengan naiknya imbal hasil obligasi Indonesia," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.