Batam Kekurangan Listrik, PLN Minta Pelanggan Industri Nyalakan Genset

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2023 14:13 WIB
Batam mengalami krisis listrik beberapa minggu terakhir. PLN Batam sampai meminta pelanggan untuk menyalakan genset.
Batam mengalami krisis listrik beberapa minggu terakhir. PLN Batam sampai meminta pelanggan untuk menyalakan genset. (ANTARA FOTO/Saptono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan adanya krisis listrik di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, beberapa minggu terakhir. Kurangnya pasokan listrik tersebut membuat PLN Batam sampai meminta pelanggan untuk menyalakan genset berbahan bakar minyak (BBM).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan cadangan listrik di PLTU Tanjung Kusam yang berdaya 2 x 55 megawatt menipis.

"Beberapa hari ini sudah merasakan listrik Batam seperti apa. (PLTU) Tanjung Kasam keluar minggu lalu ada 55 (MW) yang membuat reserve margin (cadangan daya pembangkit terhadap beban puncak) sangat menipis dan meminta pelanggan yang punya genset, dengan bantuan BBM dari PLN Batam untuk menyalakan gensetnya. Kan sudah nggak sehat," katanya, disiarkan Youtube Ditjen Gatrik, Jumat (26/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengelolaan listrik Batam beda dengan pengelolaan listrik nasional, yang dikelola BUMN PT PLN (Persero). Bisnisnya dikelola anak usaha PLN, PT PLN Batam, yang diberikan otonomi untuk mengelola bisnis listrik di Batam dari hulu sampai hilir.

Jisman juga menyorot kinerja PLN Batam. Ia memandang kondisi perusahaan tersebut tidak sehat lantaran margin hanya 3 persen.

"Jujur saja, nanti akan kita bicarakan kondisi (PLN) Batam sekarang secara core business tidak sehat karena marginnya hanya 3 persen," ujarnya.

"Faktanya, ada 8 golongan tarif yang masih di bawah tarif nasional. Bayarnya lebih murah dengan yang sejenis Pulau Batam," imbuh Jisman.

Menurutnya, ada dua kondisi soal keandalan listrik, yaitu defisit atau over capacity. Jisman menilai kondisi kelebihan kapasitas lebih baik asalkan bisa dipertanggungjawabkan. Pasalnya, industri akan masuk kalau infrastruktur kelistrikan daerahnya andal.

"Membangun pembangkit tidak bisa 2-3 bulan, bisa 4 tahun. Apalagi PLTA minimal 7 tahun. Belum kalau ada persoalan perizinan. Jadi saya pikir over capacity nggak masalah sepanjang itu masih bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Ia menyebut Kementerian ESDM sudah berhitung dalam 10 tahun ke depan Batam membutuhkan investasi sekitar US$300 juta agar memiliki kelistrikan yang andal.

"Sementara hitung-hitungan kami dalam 10 tahun ke depan, supaya lebih andal kelistrikan di Batam, butuh investasi sekitar US$300 juta, kira Rp4,4 triliun ya.

Respons PLN

Sementara melalui keterangan tertulis Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Hamidi Hamid mengatakan pihaknya mengerahkan berbagai upaya dalam memulihkan kelistrikan akibat gangguan salah satu pembangkit swasta atau Independent Power Producer (IPP).

PLN Batam berkolaborasi dengan para pelanggan captive power agar mengaktifkan pembangkit yang dimiliki sebagai backup pasokan.

Hamidi memastikan upaya pemulihan pembangkit yang sedang dilakukan saat ini tak akan menggangu pelayanan listrik bagi masyarakat umum.

"Perbaikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) milik Dalle Energi Batam (DEB) unit 2 Panaran yang berkapasitas 38 Mega Watt (MW) akan memakan waktu kurang lebih lima hari," katanya.

Dalam masa perbaikan tersebut, PLN Batam akan mengoptimalkan pembangkit milik IPP dan semua pembangkit yang ada. PLN juga segera mengoperasikan pembangkit sewa sebesar 75 MW.

"Pada tanggal 25 Mei ditemukan gangguan setelah dilakukan pemeriksaan dan inspeksi PLTGU DEB 2 Panaran. Saat ini PLN Batam terus berkerja sama dengan PT Dalle Energi Batam untuk mengupayakan percepatan perbaikan," kata Hamidi.

[Gambas:Video CNN]

(pku/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER