Sebagai perusahaan pembiayaan yang tergabung dalam holding ultra mikro, PT Permodalan Nasional Madani terus mengupayakan pemberdayaan nasabah. Upaya itu pun dirasakan oleh nasabah PNM yang memanfaatkan program Mekaar, yakni Cici Ponso Prihatin.
Bergabung sejak 2017, Cici menyatakan bersyukur bahwa dirinya bisa meninggalkan kondisi keuangan yang sulit, hingga menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar. Sebelum menjadi nasabah PNM, Cici adalah penerima manfaat program bantuan sosial bersyarat untuk keluarga miskin dari PKH Kementerian Sosial.
"Sebelum dapat modal dari Mekaar, uang saya cuma cukup untuk jualan es. Untungnya enggak seberapa, padahal harus bayar untuk anak-anak sekolah," kata Cici dalam kunjungan kerja Direktur Utama PNM Arief Mulyadi ke Balai Kelurahan Sidoklumpuk, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat modal usaha yang didapat Cici, kini ragam jualannya pun semakin variatif, mulai gorengan hingga jajanan anak. Perlahan tapi pasti, perekonomian Cici membaik sampai muncul inisiatif untuk mengajak para perempuan di area domisilinya serta menjadi nasabah PNM Mekaar guna mengoptimalkan usaha.
"Saya enggak mau kalau sukses sendiri tapi orang di sekeliling saya masih susah. Sampai akhirnya sudah ada 90 orang di kampung sini yang saya ajak gabung jadi nasabah Mekaar," ungkap Cici.
Merespons kisah Cici, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan bahwa PNM akan melanjutkan komitmen membantu ketahanan ekonomi nasional, yakni melalui penguatan ekonomi keluarga.
Para perempuan pelaku usaha ultra mikro punya potensi besar yang harus terus diasah. Di situ lah PNM hadir untuk mendampingi usaha mereka dengan memberikan modal finansial, sosial dan intelektual," kata Arief.
Arief menambahkan, sinergi antara program PNM Mekaar dan PKH merupakan contoh implementasi keterpaduan strategi penghapusan kemiskinan ekstrem, yaitu penurunan beban pengeluaran dan peningkatan pendapatan masyarakat guna mengakselerasi percepatan kesejahteraan masyarakat. Untuk periode Januari-April 2023, PNM sendiri telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp23,05 triliun.
Sementara, Menko PMK Muhadjir Effendy yang serta dalam kunjungan kerja itu turut menyampaikan apresiasi atas kegigihan Cici, sekaligus terhadap peran PNM dalam peningkatan perekonomian rakyat. Muhadjir menilai, PNM dibutuhkan dalam upaya pemberdayaan masyarakat prasejahtera.
"PNM harus segera membuat sebuah skema permodalan ringan dan pendampingan bagi usaha produktif bagi kelompok masyarakat miskin ekstrem, miskin, dan rentan. Bantuan modal ini diharapkan bisa mengintervensi dan mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, yang ditarget nol persen pada tahun 2024," katanya.
(rea)