Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi di Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama pamer gaji mencapai Rp34 juta per bulan sebagai eselon 4.
Hal itu ia sampaikan di akun Twitter miliknya. Pernyataannya ini dilontarkan sebagai balasan untuk pengguna Twitter lain.
Mulanya ia mengaku sebagai teman dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Karenanya ia bisa mengkritik kapan saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bukan bawahannya (Menkes). ASN mah kalau mau jilat itu, jilat atasannya langsung yang promosiin. Saya eselon 4 di DKI THP udah Rp34 juta sebulan ngapain capek-capek jadi eselon 2 kementerian. Kalau ga kenal saya jangan menakar saya. Pasti salah," tulis Ngabila dalam cuitannya.
Belakangan, Ngabila pun meminta maaf atas unggahannya terkait gaji Rp34 juta per bulan yang menjadi sorotan netizen itu.
Meski demikian, Ngabila tetap diperiksa buntut cuitannya di media sosial terkait gaji yang diterimanya itu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan twitt Ngabila sudah di klarifikasi.
Ia juga menyebut laporan pemeriksaan itu telah dikirimkan kepada Inspektorat DKI dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta.
"Sedang berkoordinasi lebih lanjut dengan BKD dan Inspektorat," kata Ani.
Namun, ia mengatakan pihaknya tidak bisa serta merta menonaktifkan yang bersangkutan usai melakukan pemeriksaan.
"Nggak bisa semudah itu, nanti kita lihat aturan-aturan seperti apa, apa yang dilanggar, kita koordinasi terus sama Inspektorat, Dinas Kesehatan, enggak bisa sendirian," katanya.