Sri Mulyani-JK Selfie Bareng usai Kritik Bayar Utang Rp1.000 T

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) swafoto bersama dalam acara pelantikan kembali Perry Warjiyo sebagai gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028.

Swafoto atau selfie ini terjadi usai JK menuding pemerintahan masa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membayar utang Rp1.000 triliun setiap tahunnya.

Momen swafoto itu dibagikan Sri Mulyani melalui akun Instagram @smindrawati, Rabu (24/5) ini. Selain bersama JK, dalam foto itu juga tampak Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Anggota Badan Anggaran DPR RI Muhidin Mohamad Said, hingga Perry Warjiyo.

"Pagi ini menghadiri pengucapan Sumpah Jabatan Gubernur Bank Indonesia Bapak Perry Warjiyo," tulis Sri Mulyani dalam unggahan tersebut.

Bendahara negara itu juga berpesan agar Perry terus menjaga stabilitas harga, rupiah, dan stabilitas sektor keuangan. Selain itu, Perry juga diharapkan bisa terus berkoordinasi dengan kebijakan fiskal dan bersama menjaga stabilitas sustainabilitas dan kredibilitas Kebijakan ekonomi makro Indonesia.

"Bersama pemerintah mendorong pemulihan ekonomi, penciptaan kesempatan kerja dan menjaga dari resiko turbulensi dunia," imbuh Sri Mulyani.

Beberapa waktu lalu, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membayar utang Rp1.000 triliun setiap tahunnya. Menurutnya, pembayaran utang tersebut terbesar sejak Indonesia merdeka.

[Gambas:Instagram]

"Pak AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) tadi mengatakan utang besar, betul. Setahun bayar utang lebih Rp1.000 triliun, terbesar dalam sejarah Indonesia sejak merdeka," ujar JK dalam Milad ke-21 PKS di Istora Senayan.

JK mengatakan besarnya utang yang harus dibayar pemerintah menjadi salah satu masalah ekonomi yang akan dihadapi ke depannya. Jika terjadi terus menerus maka akan menjadi persoalan yang besar.

Sri Mulyani sendiri merespons kritikan itu dengan mengatakan pembayaran utang pemerintah sampai saat masih terjaga dengan baik dan dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Namun, ia tidak membenarkan ataupun menampik apakah pembayaran utang tiap tahunnya mencapai hingga Rp1.000 triliun.

"Kita kalau lihat dari data dan pengelolaan utang tiap tahun kita, utang itu kan ada beberapa jangka waktunya. Pasti untuk yang tempo maupun pembayaran utangnya itu sudah ada di dalam APBN dan itu masuk dalam strategi pembiayaan tiap tahun. Itu yang kita lakukan," ujarnya ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (23/5).

Ia pun menekankan dalam pengelolaan keuangan negara, termasuk utang, yang penting adalah dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Di mana, sebelum jatuh tempo, utang bisa dibayar.

Selain itu, Sri Mulyani juga menekankan untuk utang Indonesia tidak hanya pembayaran yang lancar. Namun, jumlahnya yang meski saat ini tinggi, tapi masih jauh di bawah ambang batas utang yang ditetapkan UU Keuangan Negara, yakni 60 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan per akhir Maret 2023, posisi utang pemerintah tercatat sebesar Rp7.879,07 triliun. Rasio utang ini tercatat sebesar 39,17 terhadap PDB. Sedangkan, pembayaran bunga utang sepanjang 2022 (Januari-Desember) tercatat sebesar Rp386,34 triliun.

[Gambas:Video CNN]