Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas pada perdagangan Jumat (26/5).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya melihat pergerakan IHSG kembali pada pola tekanan terbatas setelah mengalami kenaikan beberapa waktu sebelumnya. Namun rilis data perekonomian dan kebijakan suku bunga BI yang mengindikasikan kondisi perekonomian stabil bisa menopang pergerakan IHSG hingga saat ini.
"Sehingga pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek," kata William dalam riset hariannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ia memprediksi indeks saham bergerak di rentang support 6.636 dan resistance 6.789.
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan INDF, BMRI, TBIG, dan BSDE.
Sementara itu, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto memperkirakan IHSG berpeluang menguat di akhir pekan.
"Kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.635 - 6.754," katanya.
Karena sentimen itu, ia merekomendasikan beberapa saham di antaranya BMRI, DRMA, dan HRTA.
IHSG ditutup di level 6.704 pada Kamis (25/5) sore. Indeks saham melemah 41 poin atau 0,62 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp9,30 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,42 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 226 saham menguat, 304 saham terkoreksi, dan 213 saham lainnya stagnan. Terpantau, 6 dari 11 saham di indeks sektoral melemah dipimpin sektor teknologi yang minus 2,39 persen. Sedangkan, 5 sektor saham lainnya menguat dipimpin oleh transportasi plus 1,32 persen.