Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa merinci ada 16 provinsi di Indonesia yang masih dalam kategori miskin pada 2024 mendatang, termasuk Jawa Tengah (Jateng) dan Lampung.
Jika mengacu data Bappenas, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 9,5 persen sampai 10 persen. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diprediksi mencapai 5 persen hingga 5,4 persen.
Kemudian, tingkat pengangguran di Jateng sebesar 4,26 persen hingga 4,96 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata nasional yang per Agustus 2022 tembus 5,93 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sementara itu, data Bappenas masih mencatatkan Papua dan Papua Barat dalam satu kesatuan.
"Di daerah, sasaran pembangunan provinsi di 2024 ada sekitar 16 dari 34 provinsi yang kami hitung karena Papua dan Papua Barat masih jadi satu. Di mana tingkat kemiskinannya relatif masih tinggi dibandingkan sasaran pembangunan pada 2024 yang akan datang," tutur Suharso dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6).
Suharso mencontohkan di Pulau Sumatra ada Aceh, Bengkulu, Sumatra Selatan, hingga Lampung yang masih masuk kategori provinsi miskin di 2024. Lalu, di Pulau Jawa ia mengatakan tingkat provinsi miskin masih cukup tinggi.
"Kemudian di Jawa masih cukup tinggi, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," rincinya.
Lihat Juga :INFO HARGA PANGAN Harga Cabai-cabaian Hingga Daging Turun Pekan Ini |
Ia juga menyinggung soal provinsi miskin di Sulawesi seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, termasuk Gorontalo daerah pemilihan (dapil) Anggota DPR RI Komisi XI Partai NasDem Rachmat Gobel yang hadir dalam rapat tersebut.
Selain itu, ada juga Maluku, Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih masuk kategori provinsi miskin tahun depan. Ia menegaskan data untuk Papua dan Papua Barat dihimpun sebelum pemekaran.
Kendati, Suharso mengatakan masih ada pulau yang tidak mencatatkan provinsi miskin pada 2024 mendatang.
"Di Kalimantan Alhamdulillah semuanya sudah di bawah rata-rata nasional," ungkapnya.
Sementara itu, rincian sasaran pembangunan secara nasional adalah pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 persen hingga 5,7 persen, tingkat pengangguran sebesar 5 persen-5,7 persen, dan tingkat kemiskinan 6,5 persen sampai 7,5 persen.