Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga beras wajar naik demi menyeimbangkan pendapatan petani dengan harga di konsumen.
Ia menyebut produksi padi Indonesia sebenarnya cukup tinggi. Bahkan, berada di posisi kedua negara dengan produktivitas padi tertinggi dari sembilan negara organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO).
"Kita nomor dua di Vietnam dari segi produktivitas. Tapi kan jumlah (konsumsi) kita besar. Jadi kalau harga naik, kalau saya ditanya sebagai menteri pertanian ini harga yang wajar. Bahwa kita harus di dalamnya, iya, bagaimana mem-balance (menyeimbangkan) pendapatan petani supaya bergairah, katanya dalam rapat dengan Komisi IV DPR, Selasa (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Syahrul mengungkapkan bahwa harga beras di Indonesia saat ini menjadi yang termurah di dunia pada 2023 yakni Rp12.734. Harga itu lebih murah dari 29 negara lainnya.
Dalam paparannya, harga beras di negara lain lebih tinggi, di antaranya Filipina sebesar Rp14.104, China Rp16.206, Thailand Rp17.607, dan Hong Kong Rp32.945.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan cadangan beras Bulog berjumlah 600 ribu ton per Selasa (13/6). Bulog menyalurkan beras untuk operasi pasar serta bantuan pangan.
"Beras impor plus kita yang dapat serapan dalam negeri kita salurkan untuk kebutuhan itu (operasi pasar dan bantuan pangan) sehingga sisa hari ini stok kita 600 ribu ton," katanya.