DPR RI mendorong pemerintah agar mengambil alih kepemilikan saham PT Vale Indonesia hingga 51 persen, sehingga MIND ID sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia dapat menjadi pengendali perusahaan tambang asal Brasil itu.
Hal tersebut sekaligus merespons penawaran divestasi saham Vale sebesar 11 persen, yang akan menjadikan kepemilikan porsi saham Indonesia atas Vale sebesar 31 persen. Saat ini, kepemilikan saham pemerintah melalui MIND ID adalah sebesar 20 persen.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Hariyadi menilai, pengambilalihan 11 persen saham itu belum memenuhi syarat bagi Vale untuk mendapatkan peralihan status Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, kepemilikan saham publik sebesar 20,7 persen di Vale dinilai tidak transparan.
"Apakah Pak Menteri sudah cek infonya? Bukan dikuasai pasar domestik, mereka pakai cangkang perusahaan domestik, infonya itu yang memiliki saham 20 persen," kata Bambang pada Rapat Kerja bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif, Senin (5/6).
Bambang mengungkapkan, dirinya mendapat informasi bahwa tak hanya dikuasai oleh perusahaan cangkang Vale sendiri, saham publik itu juga terindikasi sebagai dana pensiun Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM), perusahaan industri pengolahan logam asal Jepang yang berkolaborasi dengan Vale dalam konstruksi proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
"Padahal Sumitomo sendiri sudah memiliki saham yang tercatat di Vale. Jadi menurut kami, palsu-palsu yang 20 persen di publik ini, 80 persen mereka juga dengan baju publik," kata Bambang.
Untuk itu, dalam upaya mengambilalih 51 persen saham milik Vale, pemerintah diminta memperjelas asal-usul saham publik sebesar 20,7 persen itu. Hal serupa juga dinyatakan oleh anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian, yang mendesak penambahan kepemilikan saham Indonesia atas Vale.
"Ini yang perlu jadi kesimpulan dan divestasi saham untuk instrumen yang mewakili negara MIND ID bisa ditambah, ditambah dari Sumitomo dan Vale Canada Limited yang utama tadi agar sumber daya dan cadangan aset Vale terkonsolidasi dalam buku kekayaan Indonesia, jadi bukan di Kanada, karena ini sumber daya kita, Pak," ujar Ramson.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah memaparkan komposisi pemegang saham terbaru PT Vale Indonesia, yang menyebutkan bahwa lebih dari separuh atau setara 59,47 persen kepemilikan saham publik Vale yang sebesar 21,18 persen dikuasai oleh pemodal asing, sedangkan pemodal nasional menguasai sekitar 40,53 persen.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek Juni 2023, komposisi pemegang saham PT Vale Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Vale Canada Limited 43,79 persen (4,35 miliar lembar saham).
2. MIND ID 20 persen (1,98 miliar lembar saham).
3. Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. 15,03 persen (1,49 miliar lembar saham).
4. Masyarakat/Publik 21,18 persen (2,10 miliar lembar saham), terdiri dari:
a. Pemodal asing 59,47 persen (1,25 miliar lembar saham)
b. Pemodal nasional 40,53 persen (852,8 juta lembar saham).