Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) mengimbau agar hasil perkebunan, termasuk minyak kelapa sawit (crude palm oil/ CPO), tidak diekspor secara mentah.
Menurutnya, minyak sawit itu bisa diolah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi agar mendapatkan nilai tambah.
"Hasil perkebunan jangan diekspor mentah-mentah saja. CPO kenapa enggak dibuat barang setengah jadi dan jadi. Bisa jadi sabun, bisa kosmetik, dan lain-lain," kata Jokowi dalam Peluncuran Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi juga melihat Indonesia memiliki potensi rumput laut yang besar. Namun, ia mengimbau agar rumput laut tidak ekspor mentah-mentah karena bisa diolah menjadi biofuel, seperti yang ia lihat saat berkunjung ke Jerman beberapa waktu lalu.
"Kaget juga saya lihat di Jerman. Artinya, potensi ini besar tapi tantangannya juga besar," kata Jokowi.
Bukan hanya hasil perkebunan, Jokowi juga mengingatkan pentingnya hilirisasi mineral nikel. Indonesia yang dulu mengekspor nikel mentah kini bisa mengolahnya sehingga mendapatkan nilai tambah.
Menurut Jokowi, hilirisasi perlu dilakukan demi mencapai cita-cita Indonesia Emas di 2045. Ia menargetkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$30.300 pada 2045. Sedangkan pada tahun ini, pendapatan per kapita diperkirakan mencapai US$5.030.
Sementara untuk tingkat kemiskinan, Jokowi menargetkan turun dari 9,57 persen pada saat ini menjadi 0,5 persen hingga 0,8 persen di 2045.
(fby/pta)