PT Pertamina (Persero) melaksanakan kegiatan Project Financing Closing Ceremony untuk Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan di Ballroom Grha Pertamina pada Jumat (23/6).
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan, Feri Yani mengatakan, kegiatan ini menandai perkembangan proyek, di mana Pertamina berhasil mendapatkan dukungan pendanaan proyek sekitar US$3,1 miliar.
Feri mengungkapkan, kerja sama dengan mitra terpercaya ini akan mendorong percepatan penyelesaian proyek. Dia menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh tim proyek dalam mencapai target.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerja tim yang solid dan dedikasi mereka yang luar biasa dapat memastikan kelancaran proyek bahkan pada masa pandemi, di mana progres proyek konstruksi (Engineering Procurement Construction/EPC) sampai Juni 2023 sebesar 74,03 persen," kata Feri.
Senada, Wakil Menteri BUMN I Kementerian Badan Usaha, Pahala N Mansury menyatakan bahwa dukungan keuangan ini memungkinkan Pertamina untuk menyelesaikan pengembangan proyek RDMP Kilang Balikpapan, yang diyakini memberikan dampak positif pada ketahanan energi nasional.
"Keberhasilan pembiayaan Proyek RDMP Kilang Balikpapan ini tentunya merupakan suatu prestasi untuk Pertamina, selamat untuk KPI dan seluruh tim. Ini merupakan project financing yang terbesar di Indonesia sampai dengan saat ini," kata Pahala saat memberi sambutan.
Menurut Pahala, capaian hari ini membuktikan bahwa Pertamina berhasil menjadi perusahaan energi global terpercaya, yang mampu memberikan jaminan kepada lender.
Lebih lanjut, Pahala meminta agar Pertamina dapat menjaga kepercayaan dari para lender dengan menyelesaikan proyek sesuai tata waktu.
Feri menjelaskan, sebagai PSN, proyek RDMP Kilang Balikpapan ini merupakan bagian penguatan ketahanan energi nasional, melalui peningkatan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.
Selain itu, kilang juga akan mendukung pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor dengan peningkatan kualitas produk bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan dengan standar EURO V.
"Nantinya, Kilang Balikpapan juga akan dapat meningkatkan Nelson Complexity Index atau kemampuan kilang mengolah bottom product sebanyak mungkin, naik dari 3,7 menjadi 8," katanya.
Fadjar Djoko Santoso selaku VP Corporate Communication Pertamina menambahkan, RDMP Kilang Balikpapan akan menjadi salah satu pilar ketahanan energi di wilayah Indonesia Bagian Tengah yang memasok energi tidak hanya di Kalimantan, tapi juga sebagian Sumatera dan Sulawesi, sampai ke Papua.
Fadjar menegaskan, RDMP Kilang Balikpapan sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060.
"Nantinya dengan peningkatan kemampuan kilang, Pertamina akan dapat memproduksi BBM yang lebih ramah lingkungan dan ini tentunya mendukung capaian NZE Indonesia," ujar Fadjar.
Acara Closing Ceremony Project Financing RDMP Kilang Balikpapan itu dihadiri oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, PTH Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Isnanto Nugroho S, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan Feri Yani.
Kegiatan juga diikuti oleh Direktur K-Sure Park Sig-Weon, Vice President & Head of Project Finance Group from K-EXIM Kim Hyung Jun, Head of APAC SACE Marco Ferioli, beserta 22 Perwakilan dari Commercial Bank, dan dilaksanakan di Ballroom Grha Pertamina Jumat ini (23/06).
Sebelumnya, Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan sebagai anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mendapatkan kepercayaan pendanaan dari para lender, yaitu Export Credit Agency (KEXIM, K-SURE, SACE, dan US EXIM), serta 22 institusi perbankan.
(rea)