Sementara itu, Pelatih Investasi Saham dan Derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda menilai indeks saham masih bergerak datar. Alasannya, IHSG belum sanggup breakout alias tembus level resistance 6.675, serta masih bertahan di atas support 6.555.
"Minggu ini adalah minggu pendek di bursa saham karena bursa libur menyambut Hari Raya Iduladha mulai 28-30 Juni. Jadi efektif hanya ada 2 hari pedagangan di bursa untuk minggu ini," jelas Hary.
Ia menilai rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI) memilih langkah tepat dengan menahan suku bunga di level 5,75 persen. Namun, ini menjadi tantangan baru karena Gubernur The Fed Jerome Powell mengindikasikan akan ada kenaikan suku bunga di AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika itu terjadi, Hary menilai perbedaan suku bunga Indonesia dan AS akan semakin sempit, di mana suku bunga Bank Sentral di AS sudah mencapai 5,5 persen. Ia berpesan agar pemerintah dan BI terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah kembali bergerak di atas Rp15 ribu per dolar AS.
Untuk sektor dan saham pilihan, ia menilai lebih bijak investor menjaga posisi yang sudah ada tanpa perlu terlalu agresif masuk ke pasar.
"Minggu ini juga minggu terakhir pedagangan bursa di semester I 2023. Semoga ada perbaikan kinerja IHSG di semester kedua nanti sehingga lebih banyak peluang saham yang bisa diambil," tandasnya.
(skt/pta)