Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menegaskan impor 3 trainset KRL baru akan dibeli pakai duit pemerintah.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menegaskan pembelian rangkaian KRL baru tersebut tidak menggunakan uang PT Kereta Api Indonesia (KAI) atau PT Kereta Api Commuter Indonesia (KCI).
"Enggak (bukan uang KAI atau KCI), dari pemerintah lah," tegas Seto kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seto tidak merinci berapa harga rangkaian KRL baru tersebut atau berapa uang yang akan digelontorkan pemerintah. Kendati, ia menjelaskan ada dua opsi penggunaan uang negara dalam pembelian KRL baru ini.
Pertama, pemerintah akan menaikkan anggaran subsidi alias public service obligation (PSO) KRL di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kedua, pemerintah bakal menyiapkan penyertaan modal negara (PMN).
"Akan kami kaji opsinya mana yang paling bagus. Karena semua ini (uang negara) buat retrofit, pembelian dari PT Industri Kereta Api (INKA), dan segala macam," tandas Seto.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menegaskan pemerintah akan mengimpor KRL baru demi memenuhi kebutuhan yang kurang akibat rangkaian kereta yang pensiun.
Kereta baru diambil setelah opsi impor KRL bekas dari Jepang tidak dipilih pemerintah. Ia berdalih mendatangkan barang bukan baru berpotensi melanggar 3 aturan sekaligus, yakni peraturan presiden (perpres), peraturan menteri perindustrian, dan peraturan menteri perhubungan.
Sembari menunggu KRL produksi INKA, Luhut menegaskan Indonesia akan membeli 3 trainset KRL baru. Ia menyebut pilihan ini diambil sebagai solusi atas kepadatan penumpang KRL di tanah air dan beberapa armada yang sudah uzur sehingga kudu dipensiunkan.
"Kami akan mengimpor 3 saja (trainset KRL) yang baru untuk menutupi, tapi itu butuh waktu 1-2 tahun. Jadi kritisnya hanya 2 tahun ke depan sampai 2025," jelas Luhut di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Kamis (22/6).