PT PLN (Persero) terus mendukung langkah pemerintah untuk transisi ke energi hijau. Salah satunya dengan membatalkan berbagai proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sebelumnya telah direncanakan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pembangunan sejumlah PLTU ini tadinya masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028. Namun, dalam RUPTL 2021-2030 dihapuskan.
Beragam langkah dilakukan PLN demi transisi energi hijau dengan total pengurangan dan penghindaran hingga 3,7 miliar ton emisi karbon (CO2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, kita sudah melakukan penghapusan 13,3 gigawatt (GW) PLTU baru dalam fase perencanaan. Yang artinya ini adalah avoiding, menghindari emisi gas rumah kaca sebesar 1,8 miliar metrik ton selama 25 tahun," ujar Darmawan dalam Rapat Komisi VII DPR RI, Rabu (5/7).
Kedua, PLN juga sudah melakukan pembatalan Power Purchase Agreement (PPA) atau perjanjian jual beli tenaga listrik sebesar 1,3 GW PLTU. Ini menghindari sekitar 170 juta metrik ton CO2 selama 25 tahun.
Ketiga, perusahaan juga mengganti 1,1 GW PLTU dalam fase perencanaan dan diganti dengan Energi Baru Terbarukan (EBT). Ini juga mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 150 juta ton selama 25 tahun. Selain itu, juga mengganti 800 MW PLTU dengan pembangkit gas.
Keempat, perusahaan juga melakukan co-firing biomassa pada 37 PLTU dan akan mencapai 52 PLTU pada 2025. Kelima, PLN juga melakukan program dedieselisasi sebanyak 1 GW.
Keenam, PLN juga melakukan carbon trading di 26 PLTU yang dimiliki perseroan. "Kemudian, (ketujuh), dalam proses ini, kami merancang RUPTL yang paling hijau dalam sejarah PLN dan juga Indonesia, yaitu 21 GW penambahan pembangkit EBT atau 51,6 persen penambahan pembangkit adalah berasal dari EBT," kata pria yang akrab disapa Darmo ini.
Kedelapan, PLN juga melakukan roll out smart grid di beberapa pulau. Kesembilan, menstimulasi konsumsi EBT melalui green energy as a service, dan terakhir memperluas ekosistem kendaraan listrik.
"Saat ini ada 600 unit SPKLU yang sudah terpasang dan kami juga memasang enam ribu stasiun pengisian listrik umum yang digunakan untuk mengisi kendaraan roda dua yang menggunakan listrik," pungkasnya.