Hyundai Kucur Rp22 T di RI Untuk Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik
Hyundai Motor Group berinvestasi sebesar US$1,5 miliar di Indonesia untuk pembangunan pabrik baterai mobil listrik. Nilai investasi ini setara Rp22 triliun (asumsi kurs Rp15.152 per dolar AS).
Presiden Hyundai Motor ASEAN HQ Young Tack Lee mengatakan investasi US$1,5 miliar itu terbagi atas untuk pabrik baterai pack sebesar US$60 juta. Kemudian investasi bersama LG Energy Solution Ltd untuk pabrik baterai sel sebesar US$1 miliar.
"Jadi kira-kira US$1 miliar untuk baterai sel, untuk baterai pack-nya US$60 juta. Kira-kira seluruh total investasinya US$1,5 miliar," katanya di kantor PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Bekasi, Selasa (11/7).
Ia menambahkan kedua baterai tersebut diharapkan mulai diproduksi pada tahun depan sehingga bisa segera melakukan ekspor.
Sementara terkait program subsidi kendaraan listrik yang dilakukan pemerintah, Young Tack Lee mengatakan Hyundai siap menambah produksi mobil listrik menjadi 1.000 unit per bulan dari hanya 250 unit.
"Jadi sekarang kalau orang yang ingin membeli mobil listrik itu antre, sekarang sudah lebih enak, sudah bisa dapat langsung," katanya.
Ia juga mengatakan lebih dari 50 persen produksi pabrik Hyundai di Indonesia telah diekspor ke 78 negara.
"Lebih dari 50 persen produksi pabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspor mobil Indonesia," katanya.
Ia menyebut total produksi pabrik Hyundai di Indonesia mencapai 150 ribu unit mobil per tahun. Salah satu negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Afrika Selatan.
(fby/pta)