Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyentil anak usaha Pertamina. Sentilan ia berikan terkait pemborosan yang dilakukan anak perusahaan Pertamina.
Ia mengatakan sejatinya anak usaha Pertamina tersebut memiliki wilayah operasional kilang di daerah Balikpapan. Pertamina juga memiliki sejumlah aset yang terbengkalai dan tak digunakan di daerah itu.
Aset itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kantor. Tapi, anak usaha Pertamina tersebut malah menyewa kantor seluas 92 ribu meter dengan biaya sewa Rp382 miliar di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara hulu dan kilang, menyewa kantor di sini itu 92 ribu meter persegi Rp 382 miliar, belum operasional. Sekarang saya tanya, kalo Anda orang minyak, kilang, kilang paling besar ada di Balikpapan. Masa kamu punya kantor Kilang Pertamina Balikpapan ada di Jakarta, lucu enggak?" terangnya seperti dikutip dari detikfinance.com, Kamis (20/7).
Ahok tak merinci anak usaha Pertamina mana yang melakukan pemborosan itu. Cuma, agar masalah itu tak terjadi lagi, ia ingin seluruh kantor anak usaha Pertamina berada di wilayah pekerjaan dan operasionalnya.
Harapan salah satunya ia tujukan kepada PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Ia berharap KPI bisa pindah kantor di Balikpapan.
Tak hanya mengungkap keinginan agar kantor anak usaha bisa pindah ke wilayah operasi, Ahok juga mengungkap rencana pemindahan kantor Pertamina ke IKN di Kalimantan Timur.
Ia mengatakan rencananya pemindahan dilakukan bertahap mulai 2026.
"Nanti setelah IKN semua BUMN kan ada tanah 4 hektare tuh, mau pindahin tuh, mungkin berikutnya di 2026 baru pelan pelan pindah. Tapi tetap kantor perwakilan ada. Karena kantornya punya kita sendiri kan," katanya.
"Tapi kalau IKN mau kasih tanah kita oke saja. Kan ada insentif pajak," tambahnya.
Sementara itu Vice Presiden Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso yang dikonfirmasi CNNIndonesia terkait sentilan Ahok tersebut mengatakan itu semua akan menjadi perhatian perusahaannya dalam menata anak perusahaan.
"Saya rasa arahan tersebut tentu menjadi perhatian bagi anak perusahaan di Pertamina Group. Bisa mulai dikaji opsi pemindahan tersebut," katanya singkat.