Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berdiskusi dengan mantan perdana menteri Inggris Tony Blair terkait roadmap atau peta jalan Kementerian BUMN 2024-2034.
Diskusi dilakukan saat Tony berkunjung ke Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Jumat (21/7) siang.
"Oh kalau tadi kami bicara mengenai roadmap 2024-2034, beliau ingin diskusi seperti apa. Ya saya yakinkan, terlepas nanti ada pergantian menteri," kata Erick selepas pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan Tony berharap semua program yang sudah baik dapat dilanjutkan oleh Kementerian BUMN. Sementara, yang belum baik segera diperbaiki.
Erick pun menuturkan roadmap BUMN untuk 2024-2034 dibuat dengan matang. Oleh karena itu, ia optimis jika kelak pengganti dirinya memiliki rasa kepemimpinan yang baik, maka program-program yang sudah dirancang bisa berjalan dengan mulus.
"Mestinya keberlanjutan bisa terjadi," tegas Erick.
Meski demikian, Erick tak menjelaskan secara rinci isi roadmap BUMN 2024-2034 yang dimaksud.
Dalam kesempatan terpisah, Erick sempat menuturkan beberapa program dalam roadmap BUMN 2024-2034. Ia menyebut BUMN akan fokus dalam merger sejumlah perusahaan yang ada saat ini.
Erick mengaku dari 41 perusahaan yang ada, ia ingin memangkas menjadi 30 perusahaan dan bergerak di 12 klaster. Menurutnya, selama ini terlalu banyak BUMN yang bergerak di bidang yang sama, salah satunya adalah Angkasa Pura I dan II.
"Kita juga bikin roadmap 2024-2034, kalau bisa nanti cuma 30 aja BUMN-nya. Klasternya 12, BUMN-nya 30. Sekarang ada 41. Supaya BUMN tidak jadi menara gading, semua (sektor) dimonopoli menara gading," kata Erick di gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (2/1) lalu.