Rupiah Mandek Rp15.027 per Dolar AS Menanti Keputusan The Fed

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.027 per dolar AS pada Senin (24/7). Mata uang Garuda mandek dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.028 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

Di lain sisi, mata uang di kawasan Asia ditutup di zona hijau. Rupee India naik 0,04 persen, dolar Hong Kong tumbuh 0,06 persen, yen Jepang melesat 0,20 persen, peso Filipina plus 0,20 persen, dan won Korea Selatan meroket 0,28 persen.

Sedangkan pelemahan dirasakan baht Thailand yang minus 0,03 persen, dolar Singapura merosot 0,05 persen, yuan China jatuh 0,22 persen, dan ringgit Malaysia amblas 0,35 persen.

Di lain sisi, mata uang negara maju dominan loyo. Poundsterling Inggris turun 0,01 persen, euro Eropa anjlok 0,39 persen, dan franc Swiss melemah 0,20 persen. Hanya dolar Kanada yang tumbuh 0,18 persen dan dolar Australia plus 0,10 persen.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah lesu sore ini tertekan penguatan dolar AS. Ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga oleh The Fed juga berpengaruh.

"Namun, rupiah didukung oleh harapan akan lebih banyak stimulus dari Pemerintah China yang akan diumumkan minggu ini," katanya kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]