KemenkopUKM gelar Forum Dorong Implementasi Ekonomi Sirkular di ASEAN

KemenkopUKM | CNN Indonesia
Selasa, 25 Jul 2023 18:22 WIB
Kegiatan Forum Dialog Kebijakan Regional tentang Ekonomi Sirkular diharapkan mampu mendorong promosi prinsip-prinsip ekonomi sirkuler di wilayah ASEAN.
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN menyelenggarakan Forum Dialog Kebijakan Regional tentang Ekonomi Sirkular di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada 25-26 Juli 2023. (Foto: Arsip KemenkopUKM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN menyelenggarakan Forum Dialog Kebijakan Regional tentang Ekonomi Sirkular di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada 25-26 Juli 2023.

Dihadiri oleh negara-negara anggota dan pemangku kepentingan ASEAN Access yang mencakup task force, national vocal point, dan network partner, kegiatan Forum Dialog Kebijakan Regional tentang Ekonomi Sirkular diharapkan mampu mendorong promosi prinsip-prinsip ekonomi sirkuler di wilayah ASEAN.

Deputi Bidang UKM KemenkopUKM, Hanung Harimba Rachman, menyampaikan bahwa UMKM memegang peran penting dalam perekonomian regional di wilayah ASEAN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terdapat lebih dari 70 juta UMKM di ASEAN, namun tingkat ekspor rata-rata UMKM di ASEAN masih rendah, yaitu sekitar 18 persen," kata Hanung pada Selasa (25/7).

Saat ini, transisi hijau di negara tujuan ekspor ASEAN terus menurunkan tingkat ekspor, karena negara tujuan ekspor mulai memberlakukan regulasi ketat yang mencegah impor barang terkait degradasi lingkungan.

Untuk itu, memperkenalkan model bisnis yang ramah lingkungan, antara lain melalui model ekonomi sirkular menjadi isu yang harus segera diselesaikan.

Menurut Hanung, ekonomi sirkular merupakan sistem ekonomi yang bertujuan menghilangkan limbah, serta memaksimalkan penggunaan sumber daya dengan menjaga siklus penggunaan, pemakaian kembali, dan regenerasi yang berkesinambungan.

Hal itu kemudian mewakili pergeseran paradigma dari model linear tradisional "ambil-produksi-buang" menjadi pendekatan lebih berkelanjutan dan regeneratif.

"Pada intinya, ekonomi sirkular bertujuan untuk menciptakan sistem berkelanjutan di mana produk, material, dan sumber daya dirancang, diproduksi, dan dikelola dengan cara yang meminimalkan dampak lingkungan dan mendorong kemakmuran sosial dan ekonomi," ujar Hanung.

Lebih lanjut dipaparkan, dengan kehadiran para pembuat kebijakan, ahli, dan pemangku kepentingan kunci, forum ini memiliki sasaran meningkatkan kesesuaian dan keselarasan kebijakan guna menciptakan lingkungan yang mendukung implementasi ekonomi sirkular di wilayah ASEAN.

Isu tersebut jadi semakin penting, karena adopsi prinsip-prinsip ekonomi sirkular yang berhasil di wilayah ASEAN memiliki potensi dampak transformasional.

Hanung menyebut, praktik ekonomi sirkular akan mengurangi jejak karbon, meminimalkan pembentukan limbah, dan melestarikan sumber daya alam, sehingga ke depannya, akan dapat mengurangi degradasi lingkungan.

"Indonesia sebagai penyelenggara Forum Dialog Kebijakan Regional tentang Ekonomi Sirkular ini berharap inisiasi ini akan menjadi langkah maju dalam mewujudkan visi bersama untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di wilayah ASEAN," kata Hanung.

(rea/rea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER