TikTok, sebagai destinasi terdepan untuk video mobile berdurasi singkat, mengadakan acara Shoppertainment Summit 2023. Acara tersebut bertujuan untuk membahas potensi shoppertainment di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Head of Global Business Solutions - Asia-Pacific, Middle East, Africa & Central Asia, TikTok, Shant Oknayan, menyampaikan, shoppertainment mengacu pada titik temu konten dan belanja, di mana konten yang menghibur digunakan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Pada acara ini, dia mengungkapkan bahwa shoppertainment masih berada pada tahap awal pengembangannya, namun sudah ada beberapa brand yang sukses memanfaatkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu contohnya adalah Philips Indonesia yang menggunakan gabungan optimisasi dari solusi TikTok Ads, dan menyaksikan ROAS hingga 4,8x. PRISM+, brand elektronik asal Singapura, juga mencatat penjualan tinggi saat 12.12 tahun lalu, dan mengalami pertumbuhan penjualan online 10 kali lipat sejak pertama kali masuk ke TikTok.
"Kami percaya bahwa shoppertainment akan mendorong gelombang perdagangan berikutnya. Pada tahun 2025, ini akan menjadi peluang senilai US$1 triliun di Asia Pasifik, dan TikTok memimpin pendekatan shoppertainment untuk konsumen dan brand," ujarnya kepada CNN Indonesia di Jakarta, Rabu (5/7).
Dalam whitepaper berjudul 'When entertainment meets effectiveness: A guide to maximising impact' dari WARC dan TikTok yang baru-baru ini diluncurkan, Chief Product and Solutions Officer Publicis Groupe, Sapna Nemani, mengatakan bahwa kebiasaan belanja berevolusi dengan shoppertainment.
"Konsep ini berada di garda depan terkait cara orang menemukan brand, dan juga membelinya. Tidak ada funnel yang lebih riil dari ini," ujarnya.
TikTok pun berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan semua mitra dan brand untuk membantu mereka memanfaatkan potensi shoppertainment. Shant menyatakan harapannya agar pertemuan ini dapat menginspirasi para peserta dengan cerita sukses yang telah ada dan pengalaman yang mereka dapatkan.
Menurutnya, pentingnya peran Indonesia dalam pengembangan shoppertainment juga menjadi sorotan dalam pertemuan ini. Indonesia memiliki basis pengguna yang kuat dengan 125 juta pengguna, dan menjadi negara tujuan pertama saat meluncurkan TikTok Shop.
Per akhir 2022, sudah ada 2 juta penjual skala kecil yang masuk ke TikTok Shop. Kecenderungan belanja pengguna TikTok di Indonesia pun lebih besar, dengan 8 dari 10 pengguna1 TikTok berbelanja di TikTok Shop selama musim belanja tahun lalu.
Shant juga menyebutkan bahwa 70 persen pengguna TikTok di Indonesia2 ingin belanja di platform ini karena pengalamannya yang seamless, dari konten hingga pembelian.
Tidak mengherankan jika Indonesia menjadi salah satu pasar di mana shoppertainment tumbuh paling cepat di Asia Pasifik, dan diprediksi akan naik hingga 62,7 persen untuk mencapai penjualan online senilai US$27 pada 2025 nanti.
Acara ini juga menghadirkan beberapa contoh sukses brand UMKM dalam memanfaatkan shoppertainment di TikTok, seperti Jiniso, Grosir Klamby, dan Legacy Fashionista. Mereka membuktikan bahwa dengan membangun konten yang menghibur dan relevan dengan konten, mereka berhasil meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis mereka.
"TikTok ingin membantu brand memahami pergeseran perilaku konsumen saat ini dan membantu mereka membangun bisnis yang sesuai dengan tren tersebut. Kami percaya bahwa shoppertainment adalah masa depan perdagangan, dan kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan bisnis brand di platform kami," tambah Shant.
Dalam acara tersebut, TikTok juga menjawab tantangan yang dihadapi oleh bisnis, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit. TikTok berkomitmen untuk memberikan hasil yang nyata bagi brand yang menggunakan platformnya.
TikTok memiliki sejumlah studi kasus yang menunjukkan bahwa penggunaan platformnya dapat memberikan dampak bisnis yang signifikan. Suatu riset telah menyatakan bahwa TikTok dapat meningkatkan pendapatan secara bertahap dan memperkuat pengenalan brand.
Menurut studi Future of Commerce 2022 oleh TikTok dan Boston Consulting Group, 81 persen pengguna TikTok di Asia Pasifik mengatakan bahwa konten video memengaruhi pembelian mereka baru-baru ini.
Di samping itu, TikTok berusaha membuat kreativitas menjadi lebih mudah bagi brand, termasuk dengan fitur seperti Creative Centre, Script Generator, dan Creative Assistant.
Shant juga membahas bagaimana TikTok membagikan kerangka kerja yang dikenal sebagai 3R Framework (Recut, Remix, and Reimagine), di mana bisa membantu brand memulai perjalanan kreativitas di TikTok dengan memanfaatkan aset yang sudah ada dan mengoptimalkan konten sesuai dengan format TikTok.
Selain itu, dia juga menyoroti peran penting Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pengembangan platform TikTok Shop. Menurutnya, UMKM adalah tulang punggung ekonomi.
Maka dari itu, TikTok berkomitmen untuk memberikan dukungan dan peluang kepada UMKM untuk sukses dalam ekonomi digital. Hal ini dilakukan dengan meluncurkan program-program pendidikan dan program pemberdayaan UMKM, termasuk memberikan pelatihan, kredit iklan, dan bantuan keuangan.
Tidak hanya itu, TikTok juga menjalin kemitraan dengan Asean Foundation untuk mendukung generasi muda dalam memulai bisnis dan mengejar passion mereka. Dengan melibatkan UMKM dan generasi muda, TikTok berharap dapat menciptakan perubahan positif dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.
"TikTok percaya bahwa masa depan perdagangan adalah di mana konten dan komersial bertemu, dan melalui upaya seperti The TikTok Shoppertainment Summit 2023, mereka berharap dapat menginspirasi bisnis-bisnis di Indonesia dan di seluruh dunia untuk mengadopsi konsep ini," pungkas Shant.
-------------------------------------------------------------------
1 Sumber: TikTok commissioned study on consumer's behaviour during Mega Sales conducted by Toluna among n=824 TikTok users and non-users in ID, 2023
2 Sumber: TikTok commissioned study on consumer's behaviour during Mega Sales conducted by Toluna among n=824 TikTok users and non-users in ID, 2023
(rir)