Vietnam Tak Mau Ikuti India Larang dan Perketat Ekspor Beras
Vietnam memastikan tidak akan mengikuti langkah India menyetop ataupun memperketat ekspor beras dalam waktu dekat.
Kepastian mereka sampaikan demi meredam kekhawatiran dunia akan pasokan beras global setelah India memberlakukan larangan ekspor beras.
"Saat ini, perusahaan Vietnam masih mengekspor beras secara normal," kata Ketua Asosiasi Pangan Vietnam Nguyen Ngoc Nam dikutip dari Reuters, Selasa (1/8).
Nam bersuara mewakili pengolah dan pengekspor beras negara tersebut dan bekerja sama dengan pemerintah.
India memang menyatakan mulai stop ekspor beras mulai akhir bulan lalu. Tujuannya untuk memastikan stok pangan di negaranya aman.
Hal ini tentu menimbulkan banyak kekhawatiran. Pasalnya India adalah salah satu eksportir beras terbesar di dunia dengan porsi 40 persen.
Nam mengatakan sejak larangan ekspor India tersebut, harga beras Vietnam memang melonjak. Maklum, negaranya adalah eksportir terbesar ketiga di dunia setelah India dan Thailand.
Harga beras pecah Vietnam naik 5 persen dari US$515-US$525 sebelum kebijakan India menjadi US$550-US$575 per metrik ton pada Senin (31/7). Ini adalah harga tertinggi sejak 2011.
Berkat kebijakan India, pengiriman beras dari Vietnam dalam tujuh bulan pertama tahun ini diperkirakan naik sekitar 18,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,84 juta ton.
Ini akan sejalan dengan pendapatan dari ekspor beras pada periode tersebut naik 29,6 persen menjadi US$2,58 miliar.