Rupiah Tertekan ke Rp15.186 per Dolar AS Sore Ini

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.186 per dolar AS pada Kamis (3/8) sore. Mata uang Garuda melemah 11 poin atau minus 0,07 persen dari perdagangan sebelumnya.

Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.198 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau berada di zona merah. Tercatat dolar Singapura melemah 0,22 persen, won Korea Selatan minus 0,09 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,31 persen.

Lalu, peso Filipina melemah 0,61 persen, rupee India melemah 0,25 persen, dan dolar Hong Kong minus minus 0,06 persen. Di sisi lain, yen Jepang dan yuan China masing-masing menguat 0,17 persen dan 0,01 persen.

Sedangkan, mata uang negara maju kompak ambruk. Dolar Australia melemah 0,21 persen, franc Swiss minus 0,18 persen, dolar Kanada minus 0,12 persen, euro Eropa minus 0,17 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,09 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahun AS.

"Rupiah melemah tertekan oleh naiknya imbal hasil obligasi 10 tahun AS ke tingkat tertinggi sejak November 2023 setelah data tenaga kerja AS ADP yang kuat," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.

Investor tengah mengantisipasi data Non-Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis besok. NFP adalah data tingkat ketenagakerjaan di Amerika serikat selain dari sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit.